Alami Radang Lidah Ini Cara Efektif Mengatasinya!

Daftar Isi
Apa itu radang lidah dan bagaimana cara mengatasinya? Apakah kondisi ini berbahaya? Pada kesempatan ini, Mydents Dental Care akan memberikan penjelasan lengkap tentang kondisi tersebut.
Sebagai contoh, Anda sedang sarapan nasi dan telur seperti biasanya Tapi kali ini, lidah terasa nyeri saat makanan bersentuhan dengan lidah. Beberapa hari berlalu, tapi rasa sakit tetap ada.
Kenapa lidah sakit? Anda berpikir kalau lidah tergigit semalam sewaktu tidur. Anda mengabaikannya dan berharap lidah akan kembali normal. Tetapi alih-alih menghilang, rasa nyeri justru tetap terasa hingga beberapa hari.
Jika hal ini terjadi, jangan anggap remeh karena bisa menjadi tanda peradangan pada lidah atau dalam istilah medis disebut glossitis, yang perlu diperhatikan.
Sayangnya, banyak orang cenderung mengabaikan lidah dibandingkan gigi. Padahal, lidah juga memiliki peran penting dalam rongga mulut; sebagai indera pengecap, membantu menggerakkan makanan, bahkan berbicara. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lidah sama pentingnya dengan merawat gigi.
Apa Itu Radang Lidah (Glossitis)?
Glossitis/glositis adalah kondisi ketika lidah mengalami peradangan yang ditandai dengan pembengkakan, perubahan warna, dan tekstur. Gejala glossitis bisa meliputi nyeri, rasa terbakar, kemerahan, hingga permukaan lidah yang tampak halus dan mengkilap. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti makan, menelan, dan berbicara.
Secara medis, glossitis adalah kondisi peradangan pada lidah yang menyebabkan pembengkakan, perubahan warna, tekstur, dan fungsi lidah secara keseluruhan.
Faktanya, lidah manusia bukan hanya alat pengecap, tetapi juga menjadi indikator kesehatan dari infeksi maupun alergi tertentu. Perubahan pada lidah baik bentuk, warna, maupun sensasi sering kali menjadi tanda awal dari infeksi, alergi, gangguan pencernaan, atau kekurangan nutrisi tertentu. Dengan memperhatikan kondisi lidah secara rutin, Anda bisa lebih cepat mengantisipasi masalah kesehatan yang lebih serius dan kompleks, termasuk penyakit sistemik atau autoimun.
Simak perbedaan ciri ciri lidah tidak sehat dan normal berikut:
Indikator | Lidah Normal | Radang Lidah |
Warna | Umumnya merah muda | Merah terang atau keunguan |
Tekstur | Kasar, berbintil | Halus, mengkilap |
Ukuran | Proporsional | Bengkak atau membesar |
Rasa | Normal | Nyeri atau seperti terbakar |
Fungsi | Fungsi normal | Fungsi terganggu |
Penyebab Radang Lidah, Apa Saja?
Kondisi glossitis umumnya diakibatkan oleh beberapa penyebab mulai dari infeksi hingga penyakit sistemik, di antaranya sebagai berikut:
1. Alergi
Glossitis yang muncul tiba-tiba (akut) atau muncul kembali setelah sembuh (kronis), umumnya disebabkan oleh reaksi alergi baik dari makanan, obat, hingga produk perawatan gigi tertentu.
Lidah bengkak akibat alergi terjadi akibat reaksi tubuh terhadap zat alergen tertentu yang kemudian melepaskan histamin, ini memicu pembengkakan pada jaringan di bawah permukaan lidah.
2. Infeksi
Kondisi infeksi lidah ini juga bisa muncul akibat jamur, virus, maupun bakteri yang ada di dalam rongga mulut. Infeksi jamur umumnya diakibatkan oleh jenis jamur Candida albicans, jenis jamur yang sama dengan penyebab sariawan. Untuk informasi lebih spesifik, Anda bisa melihat artikel lidah berjamur.
Infeksi virus contohnya karena Human Papillomavirus (HPV), ini juga virus yang sama dengan penyebab kutil lidah. Atau, pertumbuhan bakteri jahat yang tidak terkendali lantaran kebersihan mulut yang buruk.
3. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan vitamin B12, asam folat (B9), dan zat besi dapat menyebabkan lidah membengkak dan permukaannya menjadi halus. Nutrisi tersebut penting untuk memperbaiki jaringan dan menjaga fungsi pengecap tetap optimal. Jika kekurangan nutrisi ini dapat menimbulkan gejala-gejala lidah radang tenggorokan.
4. Cedera Mekanis
Radang lidah bisa disebabkan oleh lidah tergigit, gesekan gigi tajam, atau pemakaian gigi palsu yang tidak pas. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol juga memperparah kondisi ini, membuat lidah lebih rentan mengalami Lidah iritasi.
5. Penyakit Sistemik
Penyakit sistemik seperti autoimun dan diabetes dapat meningkatkan risiko radang lidah (glossitis). Kategori autoimun adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, menyebabkan mulut kering yang kemudian memicu radang mulut kronis.
Sedangkan diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan kadar gula dalam darah tinggi, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan membuat penderitanya lebih mudah terinfeksi jamur, virus maupun bakteri dalam rongga mulut, termasuk di lidah.
Gejala Radang Lidah (Glossitis)
Setidaknya, ada 5 (lima) gejala yang paling umum sebagai penanda munculnya masalah peradangan pada lidah. Gejala tersebut antara lain:
1. Perubahan Warna
Lidah yang sehat umumnya berwarna merah muda. Saat mengalami radang, warnanya bisa berubah menjadi merah terang atau eritematosa. Perubahan warna tersebut dapat terjadi di suatu bagian lidah maupun seluruh permukaan lidah.
2. Perubahan Tekstur
Glossitis menyebabkan hilangnya papila atau benjolan kecil pada lidah yang membuat permukaan lidah terasa kasar. Kondisi ini disebut atrophic glossitis. Lidah terasa kasar dengan warna normal (merah mudah), menjadi tanda bahwa lidah Anda sehat.
3. Pembengkakan
Lidah bisa tampak lebih besar dari biasanya, lidah bengkak dapat membuat penderita merasa tidak nyaman saat makan, menelan, atau berbicara.
4. Kesulitan Makan atau Berbicara
Karena nyeri dan bengkak, aktivitas seperti makan dan berbicara jadi terganggu. Ini bisa sangat mengganggu rutinitas harian Anda.
5. Rasa Nyeri, Sakit, atau Perih
Penderita radang lidah mungkin merasakan, mungkin juga tidak, rasa nyeri, lidah sakit, serta lidah terasa perih seperti terbakar. Kondisi ini lebih mudah terpicu lantaran mengkonsumsi makanan pedas, panas, dan asam.
Jika kondisi lidah terasa terbakar dan nyeri begitu hebat tak tertahankan, jangan tunda mendapatkan pengobatan yang tepat.
Bagaimana Cara Mengobati Radang Lidah?
Secara garis besar, cara mengobati radang lidah dikategorikan menjadi pengobatan medis dan alami. Serta diet dan mengatur pola makan ideal untuk mempercepat serta tindakan preventif muncul lagi di kemudian hari.
1. Pengobatan Medis
Tujuan pengobat medis adalah untuk mengatasi penyebab dan meredakan gejala yang mengganggu. Langkah pertama adalah konsultasi ke dokter gigi agar memperoleh tindakan seperti; pemberian obat, suplemen/nutrisi, atau tindakan lainnya.
Sebelum memberikan pengobatan, dokter akan mengecek penyebab utama glossitis. Jika diakibatkan oleh infeksi bakteri Streptococcus atau jamur Candida albicans, dokter akan meresepkan obat antibiotik atau antijamur, baik topikal maupun oral.
Sedangkan kalau penyebabnya merupakan penyakit autoimun, pemberian obat kategori kortikosteroid dapat diresepkan. Berbeda lagi kalau penyebabnya radang akibat alergi, dokter dapat meresepkan obat antihistamin untuk meredakan reaksi yang muncul.
Selain dari pemberian atau meresepkan obat-obatan, dokter mungkin juga meresepkan suplemen atau nutrisi untuk memenuhi Vitamin B12, zat besi, serta asam folat.
Bukan hanya itu, obat berupa gel hingga obat kumur memberikan manfaat mengurangi gejala nyeri dan peradangan lokal. Jika radang berkaitan dengan penyakit sistemik, seperti diabetes, perawatan utama harus difokuskan pada kontrol penyakit tersebut oleh dokter umum atau spesialis penyakit dalam.
Anda bisa mendapatkan obat radang lidah di apotik setelah dokter memberikan resep sesuai dosis.
Pengobatan medis berdasarkan pada diagnosis kondisi masing-masing pasien secara spesifik. Memberikan pengobatan tepat sasaran yang efektif dan efisien. Jadi, kalau Anda merasa khawatir dengan kondisi radang di lidah, jangan ragu untuk konsultasi dan periksa ke dokter gigi terdekat.
2. Pengobatan Alami di Rumah
Jika gejalanya ringan, Anda dapat mencoba beberapa cara alami untuk meredakan radang lidah di rumah seperti:
- Berkumur dengan air garam hangat
- Kompres dingin untuk meredakan pembengkakan
- Banyak minum air putih
- Hindari makanan pedas, asam, dan terlalu panas
- Gunakan madu atau gel lidah buaya sebagai olesan alami
- Perhatikan kebersihan mulut secara rutin
Jika dalam 10 hari radang lidah tidak kunjung sembuh, terutama disertai nyeri hebat atau bengkak parah, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Cara Efektif Mencegah Radang Lidah?
Radang lidah atau glossitis bisa dicegah dengan langkah sederhana namun konsisten. Selain sebagai indera pengecap, lidah juga berperan penting dalam kesehatan mulut dan sistem pencernaan. Karena itu, penting untuk menjaga lidah tetap sehat.
Berikut beberapa cara mencegah radang lidah:
1. Menjaga Kebersihan Mulut dan Lidah
Jaga kebersihan mulut dan lidah dengan sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, gunakan benang gigi (flossing), dan obat kumur antiseptik.
Gunakan juga sikat lidah (tongue scraper) yang berfokus untuk membersihkan lidah. Sikat lidah memungkinkan Anda membersihkan permukaan lidah dari bakteri, sisa makanan, plak, dan kotoran yang menempel.
Hindari makanan pemicu iritasi seperti makanan panas, pedas, dan asam. Kebersihan yang terjaga membantu mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan penumpukan plak yang dapat menyebabkan peradangan.
2. Memenuhi Nutrisi Penting untuk Kesehatan Lidah
Kekurangan vitamin dan mineral dapat memicu glossitis. Pastikan asupan nutrisi seperti: B12, asam folat (B9), dan zat besi tercukupi. Vitamin B12 Terdapat dalam kerang, daging, dan produk hewani. Sumber terbaik asam folat (B9) adalah sayuran hijau dan buah-buahan, serta zat besi banyak ditemukan pada daging merah, hati, jeroan dan kacang-kacangan.
Jika Anda memiliki kondisi medis seperti asam urat, konsultasikan ke dokter terkait pilihan makanan terutama hati ayam/jeroan (mengandung tinggi purin).
3. Membangun Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup yang sehat akan memberikan kesehatan yang lebih baik. Hindari sesuatu yang berisiko menurunkan imun dan menimbulkan penyakit, seperti rokok, alkohol, junk food, atau minuman bersoda.
Kelola stress dengan baik melalui aktivitas positif seperti meditasi, olahraga, atau berbagi cerita. Stress tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga dapat memicu gangguan fisik, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, gangguan lambung/pencernaan, masalah tidur, hingga penurunan daya tahan tubuh yang dapat meningkatkan risiko infeksi dan peradangan, termasuk glossitis.
4. Kontrol Rutin ke Dokter Gigi sebagai Langkah Preventif
Kontrol rutin ke dokter gigi minimal 6 (enam) bulan sekali adalah pilihan yang tepat, misalnya ke klinik terbaik Mydents Dental Care cabang terdekat. Dengan begitu, jika muncul masalah terkait kesehatan mulut dan lidah, Anda bisa mengantisipasi sejak dini sebelum menjadi parah dan kronis.
Dengan kata lain, kontrol ke dokter gigi merupakan tindakan preventif. Artinya, Anda sebaiknya kontrol bukan hanya saat mengalami masalah kesehatan mulut dan lidah, namun juga tetap kontrol saat merasa tidak ada masalah.
Dokter gigi dapat menyarankan apa saja yang perlu Anda perbaiki untuk menjaga kesehatan mulut keseluruhan. Tentu saja, saran profesional memberikan hasil yang sudah terbukti secara klinis.
Apakah Radang Lidah Berbahaya?
Secara umum, radang lidah (glossitis) bukanlah kondisi yang berbahaya dan sering kali dapat sembuh dengan sendirinya, terutama jika penyebabnya ringan seperti iritasi, luka tergigit, atau kekurangan vitamin. Namun pada kondisi atau tahap keparahan lanjut, kondisi ini dapat memicu infeksi sistemik ke seluruh tubuh yang membuatnya menjadi berbahaya.
1. Perbedaan Radang Lidah Ringan Vs Serius
Memahami perbedaan antara radang lidah ringan dan serius penting agar Anda bisa menentukan kapan harus mulai waspada dan mencari bantuan medis. Tabel berikut ini merangkum perbedaan utamanya:
Radang Lidah Ringan | Radang Lidah Serius |
Nyeri ringan atau tidak terasa | Nyeri hebat yang tidak membaik meski sudah menggunakan pengobatan alami rumahan |
Permukaan lidah yang berubah warna menjadi merah hanya sebagian | Warna merah terang atau keunguan hampir menutupi semua permukaan lidah |
Tidak muncul pembengkakan, atau hanya bengkak ringan | Pembengkakan parah yang mengakibatkan kesulitan makan, menelan, atau berbicara |
Gejala akan berkurang atau membaik sekitar 10 hari | Tidak membaik lebih dari 10 hari, atau gejala menjadi lebih parah daripada sebelumnya |
Penyebab umum, seperti lidah luka, konsumsi makanan yang memicu peradangan, atau kurangnya nutrisi dan vitamin | Penyebab serius berkaitan dengan penyakit sistemik, contohnya penyakit autoimun |
Tekstur lidah yang berubah warna masih ada bintik-bintik kecil (papila) | Tekstur permukaan lidah benar-benar halus, merah, atau mengkilap karena kehilangan papila |
Tidak mengganggu aktivitas sehari-hari secara umum | Aktivitas sehari-hari benar-benar terganggu |
Catatan penting: Radang lidah ringan bisa berkembang menjadi serius jika dibiarkan tanpa penanganan, salah diagnosis, atau jika Anda memiliki penyakit sistemik yang menurunkan imunitas tubuh seperti autoimun, diabetes, atau HIV.
2. Kapan Perlu ke Dokter?
Lantas, kapan perlu ke dokter gigi untuk mendapatkan pengobatan medis? Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter gigi jika mengalami hal-hal berikut:
- Khawatir jika radang lidah ringan berubah menjadi serius.
- Mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan, menelan, dan berbicara.
- Nyeri hebat yang tidak kunjung membaik atau bahkan semakin parah.
- Lidah bengkak berlebihan.
- Gejala radang berulang, dulu sudah sembuh namun kambuh lagi.
- Memiliki riwayat penyakit lain seperti autoimun, diabetes, anemia, defisiensi B12, HIV, dan sebagainya.
- Adanya gejala lain seperti demam, sariawan lidah putih, lidah bercak hitam/putih, atau pembengkakan jaringan sekitar.
Mudahnya, Anda sebaiknya ke dokter jika merasa khawatir dengan kondisi yang dialami sekarang, baik untuk gejala radang ringan maupun serius.
Radang Lidah Vs Sariawan, Apa Bedanya?
Sebenarnya, dari bentuknya Anda mungkin sudah menyadari bahwa sariawan berbeda dengan glossitis, meski keduanya sama-sama bisa muncul di area lidah. Sariawan cenderung berbentuk bulat atau oval berwarna putih kekuningan dengan pinggiran ruam merah, sedangkan glossitis memiliki permukaan merah cerah atau keunguan yang halus dan rata.
Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan radang lidah dan sariawan berdasarkan indikator dalam tabel berikut.
Indikator | Radang Lidah | Sariawan |
Lokasi | Permukaan lidah | Tidak hanya di lidah, bisa muncul di lokasi lain seperti bibir, gusi, pipi bagian dalam, atau lidah bagian bawah |
Bentuk | Permukaan halus, berwarna merah, dan rata; bisa sebagian lidah atau seluruhnya | Luka bulat atau oval kecil berwarna putih kekuningan dengan pinggiran ruam merah |
Penyebab | Alergi, infeksi, kurang nutrisi, cedera, penyakit sistemik | Stress, perubahan hormonal atau luka ringan |
Warna | Merah pucat dan licin/halus | Putih kekuningan |
Sakit | Nyeri ringan sampai hebat tergantung tingkat keparahan | Nyeri hebat |
Durasi | 10 hari atau kurang (radang ringan), lebih dari 10 hari (radang serius) | Sembuh dalam 14 hari atau kurang |
Bengkak | Lidah membengkak | Lidah tidak membengkak |
Jumlah | Umumnya terjadi di satu bagian di lidah | Bisa muncul beberapa titik luka sekaligus, baik di lidah maupun lokasi lain |
Kesimpulan
Secara umum, radang lidah atau glossitis biasanya bersifat ringan, terutama jika disebabkan oleh faktor sederhana, seperti tergigit, makanan pemicu, atau kekurangan nutrisi dan vitamin.
Namun, kondisi bisa menjadi serius bila terkait dengan penyakit sistemik seperti autoimun, diabetes, dan sebagainya. Atau, radang yang sudah sembuh muncul lagi (kambuh), ini dapat menjadi indikasi membutuhkan pengobatan medis dan perawatan yang lebih intensif.
Untuk itu, penting sekali menjaga kesehatan gigi, mulut, dan lidah secara menyeluruh. Anda bisa mulai dari langkah sederhana di rumah, seperti menjaga kebersihan mulut, mencukupi asupan nutrisi, dan menerapkan gaya hidup sehat.
Meski begitu, tetap dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke klinik dan berkonsultasi langsung ke dokter gigi atau dokter spesialis tertentu. Sehingga Anda mendapatkan diagnosa yang tepat, saran medis yang sudah terbukti secara klinis, dan upaya pencegahan yang lebih efektif
Kabar baiknya, Mydents Dental Care membuka layanan konsultasi online via chat. Jadi, tidak ada alasan untuk mengabaikan setiap gejala atau masalah yang berkaitan dengan gigi, mulut, atau lidah; pun masalah itu tampak sepele dan sederhana.
Radang lidah merupakan salah satu contoh masalah yang tampak sepele dan sederhana, namun bukan berarti bisa Anda abaikan begitu saja. Terlebih kalau kondisinya tidak kunjung membaik. Yuk, konsultasi dulu, gratis kok!
Ditinjau oleh: drg. Nisti Yulia
❓ FAQ Seputar Radang Lidah
Ya, radang lidah bisa sembuh sendiri dalam kurun waktu 10 hari atau kurang pada kondisi peradangan ringan.
Makanan yang sebaiknya Anda hindari jika mengalami glossitis atau sebagai tindakan preventif adalah makanan panas, pedas, dan/atau asam.
Tidak, radang lidah (glossitis) tidak menular. Hanya saja menurut Cleveland, jika glossitis akibat infeksi virus herpes oral, maka infeksi tersebut dapat menular ke orang lain lewat air liur.
Bisa, radang lidah bisa sembuh sendiri jika ringan, namun membutuhkan bantuan medis segera jika radang serius.
Siap untuk wujudkan senyum idealmu?
Yuk konsultasi dengan dokter gigi ahli kami 🙂