5 Cara Mengatasi Sakit Gigi setelah Ditambal Permanen dan Sementara
Daftar Isi
Sakit gigi setelah dilakukan penambalan mungkin bisa terjadi. Pada beberapa kasus, nyeri yang terjadi dapat menjadi hal yang wajar, tergantung pada kondisi gigi dan jenis tambalan yang digunakan. Namun, Anda tidak perlu khawatir berlebihan saat itu terjadi karena mengatasi sakit gigi setelah ditambal permanen maupun sementara sebenarnya cukup mudah.
Pada artikel ini, Mydents Dental Care akan menjabarkan mengenai penyebab gigi tambalan sakit setelah prosesnya selesai dan cara mengatasinya.
Memahami Tambal Gigi Sementara dan Permanen
Kapan seseorang perlu tambal gigi? Ketika sudah mulai tampak lubang gigi, meski masih di lapisan terluarnya (email), Anda sebaiknya segera ke dokter gigi untuk dilakukan penambalan. Gigi berlubang ditambal untuk mencegah infeksi bakteri meluas.
Terdapat dua jenis tambalan gigi, yakni tambalan permanen dan sementara. Kedua jenis tambalan ini memiliki indikasi dan biaya tambal gigi yang berbeda.
Tambal gigi sementara adalah tindakan menutup secara sementara lubang gigi yang sudah dibersihkan hingga tindakan tambal gigi permanen nantinya dapat dilakukan. Tindakan ini bertujuan mengurangi rasa nyeri dan mencegah infeksi berlanjut, misalnya pada kasus perawatan saluran akar, tambalan sementara digunakan untuk melindungi saluran akar yang telah dibersihkan dan mencegah terjadinya infeksi baru.
Sedangkan tambal gigi permanen (biasanya disebut tambal gigi saja) adalah prosedur menutup lubang gigi yang bersifat jangka panjang bahkan selamanya. Setelah dilakukan penambalan gigi, pasien diharapkan tidak akan lagi merasakan nyeri akibat gigi berlubang.
Baca juga: perbedaan tambal gigi sementara dan permanen
Penyebab Timbulnya Sakit setelah Prosedur Penambalan Gigi
Nyeri setelah prosedur penambalan gigi merupakan keluhan yang cukup umum dan seringkali bersifat sementara. Ada banyak faktor yang menyebabkan timbulnya nyeri, antara lain:
1. Respons Biologis
Prosedur penambalan gigi, dari mulai pembersihan gigi yang berlubang kehitaman dengan bur, pemberian cairan asam, hingga pengaplikasian bahan tambal dapat memicu respon saraf gigi. Biasanya nyeri ringan akibat iritasi ini muncul saat penambalan baru selesai dan hanya bersifat sementara saja karena akan segera hilang kurang dari 24 jam.
2. Lubang Sudah Mencapai Saraf Gigi
Gigi sakit setelah ditambal permanen harus segera mendapatkan perawatan lebih lanjut jika ternyata infeksi sudah mencapai saraf gigi. Hal ini mungkin terjadi ketika secara klinis lubang terlihat tidak mencapai saraf gigi dan pasien tidak dilakukan rontgen. Apabila demikian, Anda harus segera kembali ke dokter gigi untuk dilakukan perawatan saluran akar.
3. Prosedur Tambalan Gigi Sementara Kurang Steril
Pada kasus perawatan saluran akar, apabila kurang steril, infeksi bakteri dapat terus berlanjut dan menyebabkan gigi tambalan sakit saat ditekan. Rasa sakit tersebut akan hilang setelah mendapat tindakan perawatan saluran akar yang memadai.
4. Tambalan Gigi Bocor
Rasa nyeri yang timbul setelah dilakukan penambalan gigi juga dapat disebabkan karena tambalan tersebut bocor atau bahkan lepas.
Ciri tambalan gigi bocor adalah munculnya rasa nyeri dan gigi menjadi lebih sensitif, terutama ketika mengonsumsi makanan yang terlalu panas atau dingin, munculnya celah antara gigi dan tambalan, atau perubahan sensasi saat mengunyah makanan.
Efek Samping Penambalan Gigi
Pada dasarnya, proses tambal gigi tidak sakit. Namun, rasa sakit bisa muncul setelah menjalani prosedur. Selain nyeri, beberapa efek lain yang mungkin muncul adalah:
- Iritasi Gusi
Iritasi bisa terjadi akibat alat yang digunakan selama prosedur penambalan atau jika bahan tambalan terlalu menekan gusi.
- Reaksi Alergi
Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan tambalan tertentu. Segera konsultasi dengan dokter gigi yang menangani Anda apabila muncul gejala alergi setelah dilakukan penambalan gigi.
Tidak semua efek samping di atas akan Anda rasakan. Apabila dokter gigi menjalankan prosedur dengan benar dan Anda mengikuti instruksi dokter gigi terbaik Mydents, efek samping seperti itu bisa diantisipasi.
Cara Mengatasi Sakit Gigi setelah Ditambal Permanen dan Sementara
Tambalan gigi permanen sakit dapat menjadi indikasi bahwa terdapat masalah yang terjadi di area penambalan. Jika rasa sakit muncul dan semakin hebat namun Anda belum sempat untuk berkonsultasi kembali dengan dokter gigi yang merawat, Anda dapat melakukan beberapa cara untuk membantu mengatasi sakit gigi setelah ditambal permanen dan sementara berikut ini.
1. Mengkonsumsi Obat Pereda Nyeri Sesuai Resep Dokter
Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi nyeri yang muncul adalah dengan mengonsumsi obat sakit gigi setelah ditambal permanen, misalnya Mefinal, Cataflam, atau obat antinyeri lainnya sesuai resep dokter. Mengonsumsi obat antinyeri dapat membantu mengurangi keluhan sakit tersebut.
2. Memberikan Kompres Dingin di Area Nyeri
Cara lain untuk membantu meredakan sakit gigi setelah ditambal permanen di rumah adalah dengan memberikan kompres dingin. Anda dapat mengompres pipi sekitar 15 sampai 20 menit, lalu mengganti dengan kompres baru jika dingin sudah hilang.
3. Menghindari Makanan dan Minuman Pemicu Sakit Gigi
Untuk membantu meredakan rasa nyeri, Anda dapat menghindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin, serta terlalu manis atau asam. Anda juga sebaiknya menghindari minuman bersoda.
4. Membersihkan Gigi dengan Optimal
Anda disarankan untuk membersihkan rongga mulut secara rutin dengan menyikat gigi dan menggunakan dental floss untuk memastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal di sela gigi, terutama di sekitar tambalan.
5. Konsultasi ke Dokter di Klinik Gigi
Cara di atas dapat Anda lakukan hanya untuk mengurangi gejala sakit gigi. Untuk mengatasi sakit gigi setelah ditambal permanen atau sementara yang paling efektif tetaplah dengan mendatangi dokter gigi terbaik.
Dokter gigi akan melihat kondisi tambalan hingga melakukan pemeriksaan penunjang berupa rontgen untuk menegakkan diagnosis yang lebih tepat. Kemudian, dokter gigi akan memberikan pilihan perawatan yang dapat dilakukan tergantung kondisi kasus, misalnya:
- Perawatan saluran akar;
- Cabut gigi; atau
- Penambalan ulang.
Setelah dilakukan perawatan yang sesuai, diharapkan gigi sakit berdenyut setelah ditambal tidak muncul kembali. Gigi berlubang tidak bisa sembuh meski Anda meminum obat, sebab idealnya sakit gigi hanya akan hilang dengan perawatan dengan dokter gigi.
Indikasi Harus ke Dokter untuk Mengatasi Sakit Gigi setelah Ditambal Permanen
Apabila cara di atas tidak menunjukkan pengurangan gejala atau keluhan, ditambah dengan berbagai indikasi seperti di bawah ini, Anda sebaiknya segera konsultasi ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
- Perubahan warna menjadi gelap pada tambalan gigi. Perubahan warna ini menjadi indikator adanya kebocoran atau kerusakan pada tambalan.
- Rasa nyeri menjalar di sekitar area tambalan gigi. Untuk mengantisipasi terjadinya masalah pada gigi sehat yang berada di sekitar gigi yang ditambal, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dokter gigi untuk pemeriksaaan.
- Gusi bengkak dan bernanah. Apabila terjadi pembengkakan pada gusi, kemungkinan besar sudah terjadi infeksi di dalam gusi dan gigi. Dokter gigi dapat melakukan pemeriksaan hingga perawatan saluran akar (PSA) untuk mempertahankan gigi asli.
Sekali lagi kami tekankan, efek samping tambal gigi merupakan kondisi yang bisa muncul dan bisa tidak. Guna meminimalisir efek samping sakit gigi setelah penambalan, Anda dapat memilih fasilitas kesehatan klinik gigi terbaik Mydents Dental Care yang memiliki dokter gigi spesialis berpengalaman dan alat kedokteran gigi yang canggih untuk memastikan masalah kesehatan gigi dan mulut teratasi dengan baik.
Demikian cara mengatasi sakit gigi setelah ditambal permanen dan sementara, serta cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sakit yang mungkin Anda rasakan. Semoga membantu, ya!
Ditinjau oleh: drg. Rebecca Grace Agustina