Lengkap! 9 Perbedaan Tambal Gigi Sementara dan Permanen
Daftar Isi
Berbicara tentang perbedaan tambal gigi sementara dan permanen, tentu hal pertama yang muncul terkait dengan biaya tambal gigi. Secara sederhana penambalan gigi adalah prosedur yang dilakukan oleh dokter gigi untuk memperbaiki gigi berlubang.
Tidak hanya gigi berlubang akibat karies, namun juga beberapa kerusakan gigi yang bukan akibat dari karies misalnya patah, atrisi, abfraksi, abrasi. Dengan menambah lapisan tambalan ke gigi, maka akan mengembalikan fungsi dan kekuatan gigi, sekaligus mencegah kerusakan yang lebih parah.
Contohnya pada gigi geraham berlubang yang dibiarkan. Seiring berjalannya waktu lubang akan membesar, diikuti dengan rasa ngilu atau bahkan sakit tak tertahankan. Jika tidak mendapat penanganan, dapat memicu kerusakan lebih lanjut seperti, abses gigi (nanah), infeksi rahang, polip pulpa, dan nyeri terus menerus.
Masalah yang seharusnya bila terdeteksi dini dan bisa diatasi lebih awal hanya dengan tambal gigi, bila dibiarkan maka akan, menjadi tindakan yang lebih kompleks, seperti perawatan saluran akar hingga pilihan terakhir tindakan pencabutan gigi.
Orang Jawa mengatakan kriwikan dadi grojogan, yang bermakna masalah kecil jadi besar. Selagi masalah di gigi dan mulut belum parah, yuk segera menangani dengan prosedur tambal gigi yang tepat di klinik Mydents Dental Care.
Perbedaan Tambal Gigi Sementara dan Permanen
Penambalan gigi merupakan prosedur umum untuk mengatasi masalah gigi berlubang. Keduanya memiliki fungsi serupa namun terdapat perbedaan mendasar antara keduanya. Pemilihan jenis tambalan dan pemberian prosedur tergantung pada masing-masing kebutuhan pasien.
Berikut adalah perbedaan antara tambalan gigi sementara dan tambalan gigi permanen yang sebaiknya Anda ketahui.
1. Durasi Pemakaian
- Tambalan Sementara: Sesuai dengan namanya, tambalan ini hanya digunakan untuk sementara waktu, biasanya antara beberapa hari hingga beberapa minggu. Tambalan sementara dipasang sebagai solusi sementara sebelum pemasangan tambalan tetap atau perawatan lebih lanjut.
- Tambalan Permanen: Dirancang untuk digunakan dalam jangka panjang. Setelah dipasang, tambalan ini dapat bertahan selama bertahun-tahun dengan perawatan yang baik.
2. Bahan yang Digunakan
- Tambalan Sementara: Biasanya terbuat dari bahan seperti zinc phosphate, zinc oxide-eugenol, zinc polycarboxylate, glass ionomer cement jenis tertentu, resin komposit jenis tertentu, atau bahan sejenis yang mudah dibentuk namun kurang tahan lama.
- Tambalan Permanen: Terbuat dari bahan yang lebih kuat dan tahan lama seperti amalgam (namun saat ini penggunaannya sudah dihindari), resin komposit yang lebih solid, glass ionomer cement jenis tertentu, logam, atau porselen. Bahan ini dirancang untuk bertahan dalam tekanan gigitan dan aktivitas harian.
3. Proses Pemasangan
- Tambalan Sementara: Pemasangannya relatif cepat dan tidak memerlukan banyak prosedur rumit. Dokter gigi biasanya memasang tambalan ini dalam satu kunjungan singkat.
- Tambalan Permanen: Pemasangannya bisa memakan waktu lebih lama. Beberapa jenis tambalan tetap bahkan memerlukan beberapa kunjungan ke dokter gigi. terutama jika bahan yang digunakan adalah logam atau porselen yang memerlukan pembuatan di laboratorium dental.
4. Fungsi Utama
- Tambalan Sementara: Fungsi utamanya adalah melindungi gigi yang sedang menjalani perawatan lebih lanjut, seperti perawatan saluran akar atau setelah pembersihan karies yang dalam. Tambalan sementara memberikan perlindungan sementara sebelum tambalan tetap dipasang.
- Tambalan Permanen: Fungsi utamanya adalah menggantikan struktur gigi yang hilang secara permanen dan melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. Tambalan ini memberikan solusi jangka panjang untuk menjaga kesehatan gigi.
5. Ketahanan Terhadap Tekanan Gigitan
- Tambalan Sementara: Kurang tahan terhadap tekanan gigitan yang kuat. Karena dibuat dari bahan yang lebih lunak, tambalan sementara dapat retak atau lepas jika digunakan untuk menggigit makanan yang keras.
- Tambalan Permanen: Dirancang untuk menahan tekanan gigitan yang kuat dan tahan terhadap aktivitas mengunyah makanan sehari-hari. Walaupun tambalan permanen tahan terhadap makanan yang keras, namun Anda tetap perlu menghindari makanan yang terlalu keras karena berisiko merusak tambalan. Kekuatan struktur gigi yang masih sehat tidak sebanding dengan kekuatan tambalan.
6. Penampilan Estetis
- Tambalan Sementara: Biasanya berwarna putih, pink, atau keabu-abuan, tetapi tidak dirancang untuk tampak seperti gigi asli. Penampilan estetis bukan menjadi prioritas utama dalam tambalan sementara.
- Tambalan Permanen: Tambalan tetap, terutama yang terbuat dari resin komposit atau porselen, dapat dibuat agar menyerupai warna alami gigi sehingga lebih estetis dan tidak mudah terlihat.
7. Harga
- Tambalan Sementara: Biasanya lebih murah karena dibuat dari bahan yang lebih sederhana dan tidak bertahan lama.
- Tambalan Permanen: Lebih mahal karena menggunakan bahan yang lebih kuat dan tahan lama. Proses pemasangannya juga lebih rumit dan memerlukan peralatan khusus.
8. Perawatan dan Pemeliharaan
- Tambalan Sementara: Memerlukan perawatan ekstra karena lebih rentan terhadap kerusakan. Pasien harus berhati-hati dengan jenis makanan yang dimakan dan menjaga kebersihan area tambalan.
- Tambalan Permanen: Lebih mudah dalam hal perawatan. Dengan perawatan gigi yang rutin, tambalan tetap dapat bertahan lama tanpa perlu perhatian ekstra selain kebersihan mulut yang baik.
9. Kemungkinan Terjadi Masalah
- Tambalan Sementara: Karena sifatnya yang sementara, tambalan ini lebih rentan mengalami kerusakan seperti retak, bocor, atau lepas sebelum waktunya. Pasien seringkali perlu kembali ke dokter gigi untuk pengecekan.
- Tambalan Permanen: Jarang mengalami masalah jika dipasang dengan benar dan pasien menjaga kebersihan mulut dengan baik. Namun, jika tambalan tetap retak atau rusak, biasanya diperlukan perawatan yang lebih serius.
Prosedur Tambal Gigi Sementara dan Permanen
Gigi dengan lubang yang cukup dalam akan terasa ngilu saat pembersihan sebelum penambalan. Namun jangan khawatir karena prosedur tambal gigi bisa menjadi prosedur yang painless. Bila lubang gigi sudah dalam atau ada gejala ngilu atau nyeri maka dokter gigi akan memberikan anastesi sebelum tindakan sehingga prosedur penambahan tidak sakit. Secara garis besar prosedur tambal gigi, baik sementara maupun permanen, mencangkup langkah berikut.
1. Persiapan
Persiapan sebelum melakukan penambalan meliputi pembersihan area gigi yang akan dilakukan perawatan dari plak dan karang gigi, anastesi jika diperlukan, dan isolasi gigi dari kontaminasi saliva dengan pemasangan rubber dam atau metode isolasi gigi lainnya.
2. Pembersihan
Pembersihan sebelum penambalan dilakukan untuk mengangkat sisa makanan, jaringan mati dan bakteri yang ada di dalam lubang gigi. Saat pembersihan mungkin kamu akan merasa lubang gigimu semakin lebar, namun dokter gigimu hanya membuang jaringan-jaringan yang sudah mati dan meninggalkan sisa jaringan sehat yang masih dapat dipertahankan. Pada proses pembersihkan ini dokter gigi mungkin akan menggunakan cairan antiseptik khusus agar gigi yang sudah dibersihkan menjadi steril.
3. Penambalan
Tambalan Sementara : Sesuai dengan fungsi utamanya yaitu melindungi gigi yang sedang dilakukan perawatan saluran akar atau observasi lubang dalam, maka sebelum penambalan sementara pasien akan dilakukan prosedur perawatan saluran akar atau pulp capping (prosedur perlindungan pulpa) terlebih dahulu. Setelah prosedur tersebut dilakukan maka lubang diisi dengan bahan tambalan sementara secara langsung.
Tambalan Permanen : Teknik penambalan tetap disesuaikan dengan jenis bahan tambalnya. Pada dasarnya ada dua teknik penambalan permanen, yaitu :
- Penambalan Langsung (direct filling)
Contoh bahan dengan teknik direct filling adalah resin komposit. Bahan ini langsung diaplikasikan dan dibentuk sesuai anatomi gigi saat itu juga dan disinar untuk proses pengerasannya.
- Penambalan Tidak Langsung (indirect filling)
Contoh bahan tambal dengan teknik indirect filling adalah tambalan jenis inlay/onlay/overlay dengan bahan porselen. Gigi yang sudah dibersihkan dan dipreparasi akan dicetak terlebih dahulu. Hasil cetakan dikirim ke laboratorium dental untuk diproses pembuatannya, kemudian pasien akan diminta datang kembali untuk proses pemasangan tambalannya.
Beberapa bahan tambalan membutuhkan aplikasi bahan pendahulu khusus untuk melekatkan bahan tambalan ke dinding gigi yang ditambal. Lubang gigi yang sudah siap ditambal, selanjutnya diisi dengan bahan khusus tambalan sesuai dengan indikasinya. Bahan tambalan yang paling umum seperti amalgam (sudah jarang dipakai), resin komposit, glass ionomer cement, logam, keramik/porselen, atau bahan lainnya. Tambalan gigi permanen dibentuk sesuai dengan bentuk anatomi gigi yang ditambal sehingga dapat mengembalikan fungsi dari gigi tersebut. Pada bahan tambal tertentu, seperti resin komposit dan porselen, warna tambalan juga akan disesuaikan dengan warna gigi aslinya sehingga terlihat lebih estetik terutama pada gigi depan.
4. Perawatan Pasca Penambalan
Sampai di sini sebenarnya prosedur tambal gigi sudah tuntas. Namun, mungkin Anda perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan tidak ada gejala maupun efek samping tambal gigi sementara dan permanen.
Lantas, berapa lama tambal gigi melalui semua prosedur di atas? Rata-rata membutuhkan waktu sekitar 30 s/d 60 menit, tergantung pada beberapa faktor seperti; bahan yang digunakan, tingkat kesulitan, keparahan lubang, dan tenaga profesional yang menangani.
Cara Mengatasi Sakit setelah Tambal Gigi Sementara dan Permanen
Efek samping seperti rasa ngilu setelah ditambal mungkin ada, Anda dapat mengatasi gejala-gejala yang muncul dengan berbagai cara, seperti:
1. Obat Anti-Nyeri
Setelah melakukan prosedur seperti tambal gigi besar, dokter akan menyarankan untuk mengkonsumsi obat anti-nyeri dan anti-radang sesuai dengan kondisi masing-masing pasien. Hal ini secara efektif mengatasi masalah sakit dan nyeri setelah tambal gigi.
2. Kompres Dingin
Perawatan di rumah untuk mengatasi sakit setelah tambal gigi adalah kompres dingin. Dapat menurunkan respons tubuh terhadap rasa nyeri, mengurangi bengkak, dan membuat lebih nyaman.
3. Selektif Memilih Makanan
Sebenarnya, tambal gigi merupakan prosedur yang cukup sederhana. Dan mungkin Anda sudah bisa makan setelah melakukan serangkaian prosesnya. Meski begitu, tetap harus selektif memilih makanan dan minuman, hindari yang terlalu dingin atau panas.
4. Pasta dan Sikat Gigi Khusus
Selanjutnya bahwa kebersihan mulut harus tetap terjaga, saat menyikat gigi gunakan sikat lembut (soft), serta pasta gigi untuk gigi sensitif. Dalam hal ini, Anda dapat mengikuti instruksi dan anjuran dokter gigi yang menangani.
5. Konsultasi ke Dokter Gigi
Jika gejala sakit dan nyeri tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan, atau malah muncul gejala yang lebih mengkhawatirkan. Solusi paling tepat adalah konsultasi ke dokter gigi yang menangani, sehingga Anda akan segera mendapat tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
Demikian itulah perbedaan tambal gigi sementara (temporary filling) dan permanen (permanent filling), manfaat, prosedur, hingga cara mengatasi efek samping yang mungkin muncul setelah tambal gigi. Semoga membantu, ya!
Ditinjau oleh : drg. Mediani Retno Putri, MARS