Kikir Gigi - Tujuan, Risiko, dan Alternatif Lainnya
Daftar Isi
Alasan utama banyak orang melakukan kikir gigi adalah karena penampilan . Bermula dari ketidakpuasan atas kondisi gigi tersebut, tindakan mengikir gigi dianggap dapat memberi peningkatan estetika.
Penting! Sebelum Anda bertindak sembrono melakukan kikir atau kikis gigi ini, pertimbangkan apakah manfaatnya lebih besar daripada risiko, atau malah sebaliknya.
Pada kesempatan kali ini, Mydents Dental Care akan menjelaskan semua hal tentang tindakan kikir gigi hingga alternatif merapikan gigi depan yang besar dengan benar.
Memahami Kikir Gigi, Sebenarnya Prosedur untuk Apa?
Kikir gigi adalah prosedur yang digunakan untuk memperkecil ukuran gigi dengan mengikis struktur atau bagian-bagian gigi, memiliki istilah lain seperti kikis gigi, teeth shaving, atau tooth contouring. Sehingga sebenarnya kikir gigi digunakan untuk membentuk gigi, baik untuk tujuan tampilan maupun medis.
Contoh mengikir gigi untuk tujuan medis seperti; persiapan gigi sebelum memasang crown atau mahkota gigi, implan gigi, maupun dental bridge atau gigi tiruan jembatan. Dengan tujuan tersebut, fungsi gigi dapat dikembalikan, sekaligus memenuhi aspek tampilan atau estetika.
Hanya saja, proses kikir gigi tidak boleh sembarangan, harus dilakukan oleh dokter gigi resmi. Sebab, selama proses tersebut, lapisan gigi akan dihilangkan dan gigi perlu dibentuk kembali.
Prosedur mengikir dapat mencakup potong gigi depan maupun posisi lainnya untuk tujuan tertentu. Mengingat biaya potong gigi cukup terjangkau sekitar Rp300.000, sebaiknya pilihlah klinik gigi yang terbaik!
Dokter gigi di klinik Mydents Dental Care akan memberikan pertimbangan seberapa perlunya prosedur tersebut. Misalnya, apakah manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risiko yang muncul.
Bahaya dan Risiko Kikir Gigi, Apa Saja?
Gigi yang tersusun dari struktur enamel (lapisan terluar), dentin, dan pulpa, saat dikikir dapat memicu atau meningkatkan risiko bagi kesehatan gigi. Berikut merupakan beberapa bahaya atau risiko yang dapat timbul dari tindakan ini.
1. Gigi Sensitif
Salah satu resiko kikir gigi adalah kondisi sensitif, dimana gejalanya berupa rasa nyeri terutama saat terkena makanan/minuman panas/dingin. Bukan tanpa alasan, enamel yang seharusnya melindungi bagian dentin terkelupas/terkikir. Sehingga dentin yang sensitif bersentuhan langsung dengan benda asing dari luar.
Ngilu yang terasa pada gigi seperti berdenyut-denyut, nyeri tajam, serta rasa tidak nyaman. Pada tingkat yang lebih parah, bahkan gigi Anda dapat merasakan sensasi ngilu hanya karena terkena angin.
Alhasil, Anda akan kesulitan mengunyah, menelan, mengalami gangguan tidur, hingga gigi lebih rentan terhadap infeksi. Kabar buruknya, enamel yang sudah hilang tidak bisa tumbuh kembali secara alami seumur hidup.
2. Gigi Rusak
Sebenarnya, ada banyak kebiasaan yang membuat gigi rusak, misalnya mengunyah es batu, tidak menjaga kebersihan gigi, bahkan menyikat gigi terlalu keras. Kebiasaan di atas seiring berjalannya waktu bersifat abrasif, yaitu dapat mengikis enamel gigi.
Sedangkan kikir gigi, secara sengaja dan terang-terangan akan mengikis hingga memotong bagian gigi. Tentu saja, gigi tersebut rusak saat itu juga. Kondisi ini membuat gigi semakin rentan dan rapuh, mudah mengalami berbagai masalah lebih lanjut.
Perlu prosedur medis untuk mengatasi gigi rusak, misalnya tambal gigi, veneer gigi,perawatan saluran akar, dan lain-lain tergantung jenis kerusakannya.
3. Gigi Berlubang
Gigi berlubang adalah masalah yang cukup umum dialami masyarakat. Hanya saja, probabilitas mengalami gigi berlubang jauh lebih tinggi pasca/setelah kikir gigi. Penting untuk Anda pahami bahwa gigi berlubang sama sekali tidak boleh dianggap sepele, masalah ini bisa menjadi gerbang masuk menuju masalah gigi yang lebih kompleks.
Membiarkan gigi berlubang dapat menyebabkan masalah serius, seperti nyeri dan sakit, abses gigi berupa bengkak berisi nanah, infeksi gusi gingivitis, hingga dampak yang mengancam jiwa seperti penyakit jantung dan stroke.
Infeksi yang terjadi di gigi berlubang dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya, memungkinkan bakteri masuk ke aliran darah. Jika infeksi mencapai aliran darah di jantung, hal ini berpotensi menyebabkan gagal jantung. Sementara itu, jika infeksi menyebar ke aliran darah di otak, bisa berpotensi menyebabkan stroke.
4. Mengganggu Fungsi Gigi
Gigi yang berfungsi untuk memotong dan mengunyah akan terganggu karena proses pengikiran. Anda mungkin lebih sulit untuk mengunyah makanan, merasa tidak menikmati makanan, serta merasakan nyeri yang muncul setiap kali gigi yang terkikis bersentuhan dengan makanan.
5. Pulpitis
Tindakan kikir gigi yang dilakukan sembarangan dapat menyebabkan hilangnya Enamel, penipisan dentin, hingga jaringan pulpa terbuka dan terekspos ke luar. Jaringan pulpa yang terbuka mengakibatkan Akar gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah bersentuhan dengan benda asing, yang lambat laun dapat menyebabkan peradangan atau yang dikenal sebagai pulpitis.
Tanpa perawatan dan pengobatan yang tepat, pulpitis dapat mengakibatkan berbagai komplikasi serius pada kesehatan.
Kikir Gigi Sendiri, Sebuah Tindakan Sembrono
Mengikir gigi tidak menimbulkan rasa sakit, sebab lapisan luar gigi tidak memiliki saraf dan pembuluh darah. Oleh karena itu, mungkin saja Anda berpikir untuk membeli alat kikir di marketplace dan mengikuti video tutorial untuk mengikir gigi sendiri demi mendapatkan tampilan gigi yang rata dan indah.
Hanya saja, mengikir gigi sendiri benar-benar tindakan yang sembrono.
Saat Anda mulai mengikir gigi sendiri, saat itu pula Anda mendapatkan semua bahaya dan risiko yang sudah kami jelaskan sebelumnya. Mulai dari gigi rusak, sensitif, berlubang (karies), abses, infeksi, dan sebagainya.
Risiko yang lebih dekat ketika mengikir gigi sendiri seperti; kemungkinan terjadi kecelakaan/cedera, mengikir terlalu banyak yang justru membuat gigi semakin tidak rapi, tidak mempertimbangkan apakah jenis gigi Anda aman dikikis atau tidak, dan pada akhirnya, hasil tidak sesuai dengan harapan Anda.
Bahkan, saat Anda mengunjungi klinik gigi terbaik, dokter tidak serta merta langsung menyetujui permintaan kikir gigi Anda. Perlu pemeriksaan menyeluruh terlebih dulu serta pertimbangan matang mengenai risiko dan manfaatnya.
Alternatif Selain Kikir Gigi untuk Merapikan dan Memperbaiki Gigi
Berangkat dari alasan mengikir gigi untuk tujuan merapikan atau meratakan gigi (estetika). Sebenarnya ada prosedur medis yang lebih minim risiko, namun tetap memberikan hasil sesuai yang diharapkan.
1. Behel Gigi
Behel gigi dapat membantu merapikan dan meratakan gigi, namun tidak untuk mengubah ukuran gigi. Fokus perubahan terletak pada posisi gigi, dimana alat ini memperbaiki posisi gigi yang tidak rata, tidak rapi atau berjejal sehingga gigi lebih mudah dibersihkan serta dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Prosedur memakai alat behel gigi dapat menjadi alternatif selain kikir gigi, terutama jika permasalahan terletak pada posisi gigi. Namun pada beberapa kasus dimana posisi gigi yang terlalu bertumpuk dibutuhkan kikir gigi untuk memberikan ruang untuk gigi bergerak dari posisinya.
2. Veneer Gigi
Veneer gigi efektif untuk memperbaiki tampilan gigi dengan menempelkan lapisan tipis yang terbuat dari bahan sewarna gigi pada permukaan gigi.
Kalau tujuan mengikir adalah untuk menghasilkan gigi yang lebih putih, maka veneer gigi dapat menjadi alternatifnya. Namun, Prosedur lain seperti bleaching dapat memberikan hasil yang lebih alami daripada veneer.
3. Mahkota Gigi
Secara umum, kikir gigi dalam medis bertujuan untuk mempersiapkan gigi sebelum pemasangan mahkota tiruan (crown) gigi. Di mana gigi asli yang rusak/patah, harus diperkecil dan disesuaikan agar crown gigi dapat dipasang dengan tepat dan erat diatasnya.
Jika kerusakan gigi sudah parah, bukan tidak mungkin dokter gigi menyarankan untuk dilakukan pencabutan pada gigi tersebut. Gigi yang sudah dicabut diganti dengan gigi palsu yang sesuai untuk mengembalikan fungsi serta tampilan gigi.
Kondisi yang Membutuhkan Prosedur Kikir Gigi
Umumnya, alasan mengikir gigi bukan karena keadaan darurat, melainkan untuk mengubah bentuk, ukuran, dan merapikan gigi seperti merapikan gigi depan yang besar. Alasan yang berkaitan dengan estetika atau tampilan tersebut sebenarnya tidak mengharuskan seseorang melakukan pengikiran dan pemotongan gigi. Kikir gigi juga dapat digunakan pada kondisi gigi tajam karena pecah atau patah akibat trauma
Tidak semua kondisi bisa dilakukan prosedur pengikiran, dibutuhkan pertimbangan oleh dokter gigi. Untuk memastikan kikir gigi benar-benar memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan dan mengurangi resiko yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasi terlebih dulu dengan dokter gigi di klinik terbaik. Anda juga bisa bertanya tentang gambaran kikir gigi before-after.
Mydents Dental Care merupakan klinik gigi yang berfokus memberi pelayanan prima agar pasien memperoleh hasil terbaik. Hasil yang memang membawa manfaat besar untuk kesehatan maupun penampilan.
Di sini, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis untuk mempertimbangkan perlu tidaknya mengikir gigi. Jika memang diperlukan, prosesnya akan efektif karena Mydents sudah menggunakan alat dental terkini.
Jadi, untuk mengetahui apakah kondisi gigi Anda sekarang perlu prosedur pengikiran atau tidak. Jawabannya adalah konsultasi ke dokter gigi Mydents terlebih dulu. Pertimbangan dari dokter spesialis setelah pemeriksaan menyeluruh akan menghasilkan keputusan terbaik untuk Anda.
Demikian penjelasan tentang kikir gigi. Hindari mengikir gigi sendiri, dan alangkah bijak apabila konsultasi terlebih dulu ke dokter gigi sebelum menjalani prosedur ini agar manfaat yang diperoleh maksimal.
Ditinjau oleh: drg. Nisti Yulia