9 Pantangan setelah Cabut Gigi agar Cepat Sembuh
Daftar Isi
Menghindari pantangan setelah cabut gigi memiliki tujuan utama agar luka bekas pencabutan gigi cepat sembuh dan pulih. Selain itu, hal ini sangat penting diperhatikan supaya tidak terjadi komplikasi atau efek samping yang parah.
Sebenarnya, tidak semua gigi geraham bungsu harus dicabut. Hanya gigi impaksi atau gigi dengan pertumbuhan tidak normal yang berdampak pada kesehatan atau kenyamanan pasien saja yang memerlukan tindakan pencabutan.
Tidak hanya pencabutan gigi geraham, semua gigi yang dicabut di posisi manapun akan memiliki pantangan setelah cabut gigi, baik dari konsumsi makanan dan minuman serta tindakan atau aktivitas tertentu.
Pada kesempatan kali ini, Mydents Dental Care akan mendaftar apa saja hal yang sebaiknya Anda hindari setelah cabut gigi.
9 Pantangan setelah Cabut Gigi
Pada beberapa kasus, gusi setelah cabut gigi mengalami radang atau bahkan bengkak. Keadaan bengkak itu akan membaik setelah antara dua sampai tiga hari. Gejala lain yang tergolong umum dan wajar, adalah nyeri, tidak nyaman, dan perdarahan yang berlangsung kurang dari empat (4) jam.
Namun ketika gejala yang muncul dibarengi dengan demam, perdarahan tak kunjung berhenti hingga 12 jam, atau indikasi infeksi setelah cabut gigi lainnya, segera hubungi dokter gigi yang menangani pencabutan gigi Anda.
Berikut merupakan daftar apa saja pantangan yang sebaiknya Anda hindari agar proses penyembuhan pasca cabut gigi berjalan cepat.
1. Pantangan setelah Cabut Gigi: Makanan
Selektif memilih makanan merupakan hal bijak saat Anda baru saja melakukan pencabutan gigi, terutama pada gigi yang memiliki fungsi utama mengunyah (gigi geraham). Beberapa kategori makanan yang sebaiknya dihindari antara lain:
- Makanan panas
- Makanan lengket
- Makanan keras
- Makanan pedas
- Makanan asam
Dokter akan memberikan obat setelah cabut gigi sesuai kondisi pasien untuk meminimalisir rasa nyeri dan infeksi. Hal ini dilakukan agar Anda tetap merasa nyaman pasca pencabutan gigi, terutama saat mengonsumsi makanan dan minuman. Walaupun begitu, selektif memilih makanan harus tetap diterapkan minimal selama 24 jam pertama. Setelah itu, jika dirasa tidak ada keluhan berupa nyeri atau perdarahan, Anda bebas mengkonsumsi makanan sebagaimana biasanya.
Makanan yang dianjurkan adalah makanan cair dan lembut. Pada saat makan, untuk sementara Anda harus menghindari penggunaan sisi yang baru dicabut.
2. Pantangan setelah Cabut Gigi: Minuman
Begitu pula dengan minuman, ada beberapa kategori yang sebaiknya Anda hindari. Beberapa di antaranya adalah:
- Minuman bersoda
- Minuman beralkohol
- Minuman berkafein
- Minuman dengan sedotan
Setelah pencabutan gigi, Anda disarankan mengonsumsi banyak air mineral untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Berdasarkan daftar di atas, minum air putih biasa tanpa sedotan merupakan pilihan yang paling aman. Namun, Anda harus menghindari minum air putih yang suhunya terlalu panas karena kondisi gusi setelah cabut gigi geraham akan terasa lebih nyeri jika terkena minuman terlalu panas.
3. Pantangan Setelah Cabut Gigi: Merokok
Setidaknya ada 2 alasan mengapa merokok juga merupakan salah satu pantangan setelah cabut gigi, yaitu: 1) gerakan mengisap rokok dan zat yang terkandung dalam rokok dapat menghambat penggumpalan darah dalam proses penyembuhan luka sehingga berisiko terjadi dry socket, dan 2) merokok akan meningkatkan risiko komplikasi infeksi.
Pantangan ini berlaku setidaknya selama tiga hari pertama setelah pencabutan atau setelah memastikan bahwa luka bekas cabut benar-benar pulih. Alangkah lebih bijak apabila Anda dapat berhenti merokok seterusnya.
4. Berolahraga Terlalu Berat
Hindari olahraga atau aktivitas fisik yang terlalu berat selama dua hari pertama. Ini bukan berarti Anda hanya akan duduk diam atau rebahan saja. Anda tetap bisa olahraga ringan, seperti jalan kaki pagi.
Pantangan terkait olahraga setelah cabut gigi contohnya angkat beban, lari maraton, ikut liga sepak bola, tinju, dan lain-lain. Agar luka bekas cabut gigi cepat sembuh sebaiknya menghindari aktivitas berat seperti itu terlebih dahulu karena proses penyembuhan luka akan lebih cepat ketika Anda banyak beristirahat.
5. Berbicara Terlalu Banyak
Terlalu banyak bicara setelah cabut gigi membawa risiko seperti trauma pada luka bekas pencabutan, perdarahan terus-menerus, jahitan lepas, bekuan darah rusak, radang/bengkak, dan nyeri tak tertahankan.
Gejala gusi bengkak setelah cabut gigi juga bisa diakibatkan karena terlalu banyak bicara. Bicaralah dengan pelan dan singkat saja, hindari ketegangan serta batasi terlalu banyak gerakan di sekitar area pencabutan.
6. Menyentuh Area Pencabutan
Menyentuh area pencabutan gigi berisiko menyebabkan infeksi dan menghambat proses penyembuhan. Anda tidak disarankan menyentuh area cabut baik dengan lidah, tangan, maupun benda lain. Makanya, saat minum sesuatu justru tidak baik kalau memakai sedotan.
Benda asing seperti sedotan dapat mengakibatkan luka terbuka kembali kalau bersentuhan dengan area cabut. Bahkan, untuk meminimalisir terjadinya trauma beberapa jam setelah pencabutan, Anda sebaiknya tidak meludah, apalagi dengan meludah dengan kencang.
7. Tidak Menjaga Kebersihan Mulut
Meski baru saja cabut gigi, Anda tetap perlu menjaga kebersihan mulut. Namun dengan memperhatikan beberapa hal seperti:
- Tidak berkumur terlalu kuat
- Menyikat gigi memakai sikat gigi soft atau halus
- Menyikat gigi dengan pelan dan tekanan ringan
- Menggunakan pasta gigi sesuai anjuran dokter gigi
Perhatikan bahwa tindakan berkumur, gerakan menyedot/mengisap, dan meludah terlalu kuat setelah cabut gigi memiliki risiko merusak bekuan darah yang sudah terbentuk, sehingga membuat proses penyembuhan lebih lama.
8. Terlalu Khawatir dengan Gejala setelah Cabut Gigi
Kekhawatiran yang berlebihan setelah cabut gigi juga tidak disarankan. Santai saja, tetap tenang, dan nikmati proses penyembuhan yang diarahkan oleh dokter gigi. Mungkin memang akan muncul beberapa gejala yang bersifat umum dan wajar setelah proses pencabutan.
Gejala yang muncul itu akan membaik dengan sendirinya dalam kurun waktu sekitar tiga (3) hari. Sedangkan kalau gejala justru menjadi lebih parah, tindakan yang sebaiknya Anda lakukan adalah menghubungi dokter gigi yang menangani.
Setelah cabut gigi apakah boleh makan? Anda boleh makan dengan syarat makanan yang lunak seperti bubur, puding, atau yogurt setelah melewati tiga (3) jam pertama.
Lantas, kapan boleh makan nasi setelah cabut gigi? Pada umumnya, Anda boleh mulai makan nasi sekitar 3-4 hari pasca pencabutan gigi. Namun, nasi tersebut harus dimasak sampai lunak supaya lebih mudah ditelan tanpa harus mengunyah terlalu kuat. Hal ini dilakukan sampai luka mulai menutup dan tidak ada perdarahan pada area bekas pencabutan.
9. Mengabaikan Anjuran Dokter Gigi
Pantangan setelah cabut gigi berikutnya adalah mengabaikan anjuran dokter gigi. Anda mungkin tidak merasakan sakit, nyeri, atau gejala yang lain, namun bukan berarti Anda bebas untuk mengkonsumsi makanan, minuman, serta melakukan kebiasaan sehari-hari seperti sedia kala.
Mencabut gigi permanen berarti gigi yang dicabut tidak akan pernah tumbuh lagi. Dalam hal ini, Anda bisa konsultasi ke dokter gigi untuk mendapatkan rekomendasi perawatan yang dapat mengembalikan fungsi gigi yang hilang serta memperbaiki tampilan, misalnya, dengan memakai gigi palsu lepasan atau gigi palsu permanen (dental implant).
Mengabaikan Pantangan setelah Cabut Gigi, Apa Dampaknya?
Jika mengabaikan beberapa pantangan di atas, efek samping cabut gigi yang umumnya bersifat sementara akan berubah menjadi kronis dan berkepanjangan, misalnya nyeri akibat terjadinya dry socket.
Trauma dan infeksi adalah penyebab utama terjadinya dry socket, sehingga selama nyeri itu, biasanya akan dibarengi dengan peradangan dan pembengkakan pada gusi.
Dry socket yang sudah terjadi dan terus dibiarkan tanpa dirawat dapat berkembang menjadi osteomyelitis (infeksi pada tulang).
Jika mengalami komplikasi yang demikian, biaya pengobatan bisa lebih tinggi daripada biaya cabut gigi. Oleh karena itulah, kerugian yang diperoleh pasien kalau mengabaikan pantangan tidak hanya soal penyembuhan lama, melainkan juga kerugian ekonomi.
Makanan yang Harus Dihindari setelah Cabut Gigi Geraham Bungsu
Gigi geraham memiliki fungsi utama untuk mengunyah dan menggiling makanan sebelum ditelan. Waktu pemulihan pasca cabut gigi geraham umumnya memakan waktu hingga dua minggu, namun waktu tersebut bisa menjadi lebih lama jika mengabaikan pantangan setelah cabut gigi.
Beberapa kategori jenis makanan yang harus dihindari setelah cabut gigi bungsu antara lain:
- Makanan panas dan berkuah, seperti soto ayam atau rawon.
- Makanan lengket, seperti permen karet atau gulali.
- Makanan keras dan alot, seperti daging merah.
- Makanan renyah, seperti cemilan keripik kentang.
- Makanan pedas, seperti ayam geprek.
- Makanan dan minuman asam, seperti lemon.
Sedangkan untuk minuman, jenis yang harus dihindari adalah minuman bersoda, beralkohol, dan berkafein. Selain itu, Anda juga tidak disarankan untuk mengonsumsi minuman yang bersuhu panas.
Setelah cabut gigi, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan yang cair atau lunak dan lembut, serta yang bersuhu dingin seperti es krim. Selain itu, Anda juga disarankan agar minuman yang dingin juga disarankan untuk mempercepat penyembuhan.
Kebutuhan makanan tetap diperlukan oleh tubuh, sehingga Anda dapat menggunakan sisi gigi geraham yang lain untuk mengunyah. Anda mungkin merasa kurang nyaman hanya mengunyah di satu sisi, namun ini lebih baik daripada harus mengambil risiko pasca pencabutan gigi. Setelah proses penyembuhan selesai, Anda harus kembali menggunakan dua sisi rahang untuk mengunyah.
Cara Mempercepat Penyembuhan setelah Cabut Gigi
Secara garis besar, cara mempercepat penyembuhan dan pemulihan setelah cabut gigi mencangkup tiga hal berikut ini.
1. Memperhatikan Pantangan setelah Cabut Gigi
Pertama, dengan tidak melakukan berbagai pantangan-pantangan yang telah dijabarkan di atas setidaknya membuat keadaan pasca cabut gigi tidak bertambah menjadi lebih buruk, sehingga proses penyembuhan akan lebih cepat.
Tidak melakukan pantangan berarti meminimalisir risiko komplikasi yang berakibat buruk, misalnya infeksi. Ini merupakan hal dasar agar penyembuhan Anda berjalan lancar.
2. Ikuti Anjuran Dokter Gigi
Kedua, dengan mengikuti anjuran dokter gigi perihal teknis, seperti menggigit kain kasa selama 1 jam pasca pencabutan gigi untuk menghentikan perdarahan yang terjadi; meminum obat setelah cabut gigi yang sudah diresepkan; atau anjuran teknis yang lainnya.
Obat setelah cabut gigi berfungsi sebagai anti-nyeri dan anti-bakteri. Diharapkan pasien akan memperoleh perasaan yang lebih nyaman hingga proses penyembuhan tuntas dilakukan.
3. Kontrol Rutin ke Dokter Gigi
Ketiga, dengan kontrol secara rutin pasca pencabutan ke dokter gigi yang menangani. Hal ini penting untuk memastikan perkembangan penyembuhan berjalan ke arah yang lebih baik.
Jika cabut gigi biasa umumnya selesai hanya dalam sekali kunjungan, cabut gigi bungsu membutuhkan lebih banyak kunjungan untuk kontrol. Waktu kontrol biasanya menyesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien, rata-rata Anda akan diminta kontrol pada hari ke-3, 7, dan seterusnya.
Demikian daftar pantangan setelah cabut gigi untuk memastikan penyembuhan lancar dan cepat. Mengikuti anjuran dokter gigi dan melakukan kontrol rutin merupakan hal yang penting untuk mencegah komplikasi atau efek samping lebih lanjut.
Ditinjau oleh: drg. Rebecca Grace Agustina