Apakah Cabut Gigi Sakit? Begini Penjelasannya
Daftar Isi
Banyak sekali kekhawatiran yang muncul apabila dokter gigi menyarankan seseorang untuk cabut gigi. Banyak orang yang bertanya apakah cabut gigi sakit sebelum melakukan proses pencabutan.
Mendatangi klinik gigi menjadi momok yang menakutkan, seperti datang ke kuburan tengah malam. Momok yang demikian seolah sudah mendarah daging dalam pendapat umum masyarakat Indonesia.
Padahal, klinik gigi merupakan tempat untuk mendapatkan kembali estetika, fungsi, dan kenyamanan Anda pada rongga mulut. Takut mendatangi klinik gigi dan khawatir bertemu dokter gigi biasanya hanya dialami oleh orang yang belum pernah melakukannya.
Begitu pun dengan perawatan cabut gigi yang juga menjadi momok karena banyak hoax atau berita menyesatkan yang menyertainya, seperti cabut gigi bisa menyebabkan kebutaan atau cabut gigi akan sangat menyakitkan.
Pada artikel ini, klinik Mydents Dental Care akan membahas tentang pertanyaan apakah cabut gigi sakit ketika sedang menjalani dan setelah prosesnya.
Apakah Cabut Gigi Sakit Selama Proses Pencabutan?
Proses pencabutan gigi dapat dilakukan dengan cara sederhana (non-bedah) dan pembedahan. Pencabutan sederhana biasanya dilakukan pada kasus gigi yang terlihat (muncul) atau tumbuh di atas gusi, contohnya gigi seri yang goyang atau cabut gigi geraham bawah yang berlubang besar. Sedangkan cabut dengan cara bedah merupakan pencabutan yang membutuhkan tindakan sayatan untuk membuka gusi, contohnya gigi geraham bungsu yang tertanam di dalam gusi. Proses cabut gigi geraham yang mengalami impaksi (tumbuh tidak normal) dalam medis disebut sebagai odontektomi. Nah, pertanyaan yang paling sering muncul ketika akan cabut gigi adalah apakah cabut gigi sakit?
Faktanya, proses cabut gigi di klinik gigi akan dilakukan di bawah pengaruh obat anestesi. Dokter gigi akan menyuntikkan obat anestesi sebelum melakukan proses pencabutan gigi agar pasien tidak merasakan sakit sama sekali dan tetap merasa nyaman selama proses pencabutan.
Rasa sakit seperti digigit semut mungkin akan dirasakan oleh pasien saat dokter gigi memasukkan obat anestesi melalui jarum suntik. Setelah obat anestesi bekerja, pasien akan merasa baal, seolah tidak merasakan apa-apa di area gigi yang sedang dilakukan prosedur pencabutan.
Jenis anestesi untuk cabut gigi umumnya adalah anestesi lokal, yaitu pembiusan di sekitar area pencabutan untuk membuatnya mati rasa sementara. Efek anestesi lokal dapat bertahan selama satu (1) hingga empat (4) jam, sehingga sangat cukup untuk membantu menghilangkan rasa sakit selama prosedur pencabutan gigi berlangsung.
Tidak menutup kemungkinan dokter gigi memberikan anestesi umum yang membuat pasien tidak sadar selama prosedur pencabutan gigi berlangsung, misalnya pada kasus pencabutan empat (4) gigi geraham bungsu sekaligus oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.
Pertanyaan lain yang sering muncul adalah apakah cabut gigi berlubang sakit? Sama seperti cabut gigi pada umumnya, pasien akan dianestesi terlebih dahulu sebelum giginya dicabut, sehingga tidak akan sakit. Justru setelah pencabutan selesai, gejala sakit yang dialami akibat gigi berlubang tidak muncul lagi.
Jadi, apakah cabut gigi sakit selama proses pencabutan? Jawabannya tidak, pasien tidak akan merasakan sakit. Apalagi kalau cabut gigi di klinik gigi Mydents yang sudah menggunakan alat kedokteran gigi canggih dan dilakukan oleh tenaga dokter gigi umum dan spesialis yang profesional.
Apakah Cabut Gigi Sakit Setelah Proses Pencabutan?
Pertanyaan selanjutnya, jika selama proses pencabutan memang tidak sakit, apakah cabut gigi sakit setelah prosesnya selesai?
Rasa sakit setelah cabut gigi juga menjadi ketakutan bagi banyak orang. Umumnya, risiko sakit setelah proses pencabutan tetap ada, biasanya muncul setelah efek anestesi hilang. Hal ini dikarenakan luka yang terbentuk pasca pencabutan gigi. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena rasa sakit tersebut akan mereda dengan cepat. Rasa sakit ringan yang terjadi setelah cabut gigi biasanya terjadi sesekali selama sekitar satu sampai tiga hari setelah prosesnya.
Untuk mengantisipasi efek samping tersebut, dokter gigi akan meresepkan obat anti-nyeri untuk dikonsumsi ketika sakit muncul. Namun jika Anda mengalami ciri infeksi setelah cabut gigi yang menyebabkan nyeri hebat, segera hubungi dokter gigi yang menangani supaya Anda mendapat tindakan secepatnya.
Selain efek samping umum berupa rasa sakit ringan, mungkin pasien juga akan mengalami pembengkakan dan rasa kurang nyaman di area cabut, yang biasanya terjadi setelah pencabutan gigi yang memerlukan pembedahan, seperti pencabutan gigi bungsu. Anda tidak perlu khawatir, karena efek samping tersebut akan cepat mereda, apalagi kalau Anda mengikuti seluruh anjuran dokter gigi untuk mempercepat penyembuhan.
Apakah Cabut Gigi Bungsu Sakit?
Pertanyaan berikutnya yang juga sering muncul adalah apakah cabut gigi bungsu sakit? Pada dasarnya, karena dilakukan dengan dibius terlebih dahulu, pencabutan gigi manapun tidak akan sakit. Pada kondisi setelah cabut gigi yang ideal, akan terbentuk pembekuan darah, yang merupakan tahap awal penyembuhan luka. Berikut poin-poin penting yang sebaiknya Anda perhatikan terkait proses pencabutan gigi.
- Rasa sakit ringan yang terjadi setelah cabut gigi merupakan hal yang umum terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Gejala lain yang mungkin muncul pasca pencabutan gigi adalah bengkak dan rasa tidak nyaman.
- Sakit gigi setelah cabut gigi akan mereda dengan cepat, terlebih apabila Anda mengikuti anjuran dokter gigi, seperti meminum obat yang diresepkan, tidak merokok, menghindari makanan yang keras atau minuman yang panas, dan pantangan setelah cabut gigi lainnya.
- Apabila Anda mengalami sakit gigi yang tidak kunjung mereda setelah cabut gigi dan diikuti dengan ciri infeksi, Anda perlu berkonsultasi kembali dengan dokter gigi yang menangani agar segera mendapat penanganan yang tepat.
Meminimalisir risiko merupakan tindakan yang harus dilakukan agar pasien tetap nyaman selama proses hingga setelahnya saat fase penyembuhan. Agar mendapat kenyamanan tersebut, pastikan memilih fasilitas kesehatan yang tepat dengan dokter gigi profesional.
Mydents Dental Care merupakan klinik gigi terbaik yang menawarkan semua kenyamanan itu. Anda dapat konsultasi dengan customer support di cabang Mydents terdekat, misalnya untuk bertanya mengenai prosedur atau biaya cabut gigi terlebih dulu.
Metode Pencabutan Gigi
Berdasarkan penjelasan apakah cabut gigi sakit di atas, sedikit-banyak sudah disinggung mengenai cara mencabut gigi berlubang yang umumnya dilakukan di klinik gigi, antara lain cabut sederhana dan cabut bedah.
1. Cabut Sederhana (Non-Bedah)
Prosedur pencabutan mahkota atau sisa akar gigi yang tumbuh dan terlihat berada di atas garis gusi umumnya dapat dilakukan dengan prosedur sederhana, meliputi pemberian anestesi melalui jarum suntik, melepaskan gigi dari soketnya (proses akan lebih cepat jika kondisi sudah gigi goyang), dan mengeluarkan gigi dari soket.
2. Cabut Bedah
Prosedur pencabutan gigi yang kedua adalah melalui pembedahan. Tindakan ini biasanya dilakukan pada kasus mahkota gigi yang tidak terlihat, cabut akar gigi yang terhalang gusi, dan gigi impaksi yang seringkali terjadi di bagian gigi geraham bungsu atau gigi taring.
Prosedur cabut gigi dengan pembedahan secara garis besar meliputi pemberian anestesi, pembukaan jaringan, pencabutan gigi, dan penjahitan (menutupi luka). Dokter gigi akan memastikan setiap bagian gigi, terutama akar gigi geraham terangkat seluruhnya, agar tidak menimbulkan rasa sakit dan infeksi di kemudian hari.
Manfaat Melakukan Proses Pencabutan Gigi
Melakukan prosedur cabut gigi memiliki beberapa manfaat yang utama. Gigi yang sudah rusak dan tidak bisa dipertahankan lagi memang seharusnya dicabut, agar infeksinya tidak berkembang menjadi lebih parah dan kronis di kemudian hari.
Pada kasus gigi bungsu, tidak semua gigi bungsu harus dicabut, terutama apabila gigi tersebut tumbuh dalam kondisi dan posisi yang normal. Namun, apabila posisi tumbuhnya bermasalah, misalnya impaksi, tindakan pencabutan merupakan pilihan yang ideal.
Berikut ini beberapa manfaat yang akan pasien rasakan setelah menjalani prosedur cabut gigi.
1. Mengatasi Sakit dan Mengobati Infeksi pada Gigi
Kondisi seperti gigi berlubang yang dibiarkan kronis dapat menyebabkan infeksi menyebar hingga saraf gigi sehingga memicu rasa nyeri tak tertahankan yang terus menerus datang. Gigi berlubang juga dapat menyebabkan infeksi seperti abses gigi.
Pada umumnya, kondisi gigi berlubang dapat dirawat dengan penambalan gigi atau perawatan saluran akar. Namun, apabila bagian gigi yang tersisa sudah tidak dapat dipertahankan lagi, dokter gigi akan menyarankan tindakan pencabutan dan menggantikannya dengan gigi tiruan atau gigi palsu. Dengan menghilangkan sumber penyakitnya, rasa sakit dan infeksi yang diderita pasien pun akan hilang.
2. Mencegah Terjadinya Risiko yang Lebih Parah
Cabut gigi dapat menjadi tindakan yang dilakukan untuk mencegah risiko semakin parah jika dibiarkan. Membiarkan gigi rusak bukan sikap yang bijak, karena rasa sakit akan terus muncul dan proses infeksi akan terus berlangsung.
Namun, sebelum pencabutan gigi dilakukan, dokter gigi akan melakukan pengecekan menyeluruh kondisi kesehatan gigi dan mulut, serta kondisi kesehatan pasien secara umum. Sebab, ada beberapa kondisi tidak boleh cabut gigi.
Apakah Boleh Cabut Gigi Saat Sakit Gigi?
Setelah mendapat penjelasan apakah cabut gigi sakit dan ternyata faktanya tidaklah sakit, Anda juga perlu mempertimbangkan kondisi lainnya.
Saat kondisi gigi sedang sakit, Anda boleh melakukan cabut gigi namun tidak dianjurkan, terutama apabila gigi yang sakit diikuti dengan peradangan atau pembengkakan. Pencabutan gigi yang dipaksakan saat kondisi tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada saat proses cabut gigi dilakukan.
Secara lebih lengkap, berikut adalah kondisi pasien di mana sebaiknya tidak melakukan prosedur cabut gigi.
- Gigi sedang terasa nyeri hebat
- Terdapat infeksi pada gigi
- Pasien dengan penyakit sistemik, seperti hipertensi, Diabetes mellitus, penyakit jantung, kelainan sistem imun, dan kelainan darah. Pada kasus ini, perlu ada kolaborasi dengan dokter yang merawat pasien sebelum melakukan prosedur pencabutan gigi.
- Pasien dengan kondisi tertentu, seperti kehamilan. Dokter gigi perlu mempertimbangkan risiko yang dapat terjadi serta waktu yang tepat sebelum melakukan prosedur pencabutan gigi pada ibu hamil.
Pertanyaan lain yang juga sering diajukan adalah gigi goyang tapi sakit apakah boleh dicabut? Cabut gigi saat sakit gigi umumnya dilakukan saat manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya. Saran terbaik adalah konsultasi dulu dengan dokter gigi di klinik terbaik Mydents Dental Care. Dokter akan melakukan pengecekan mendalam sebelum pengambilan keputusan agar tidak memberi risiko atau dampak buruk kepada pasien. Pada kasus tertentu, gigi goyang masih bisa dipertahankan dengan alat kedokteran gigi, sehingga belum tentu memerlukan tindakan pencabutan.
Demikianlah penjelasan jawaban untuk pertanyaan apakah cabut gigi sakit. Meski selama prosesnya Anda tidak akan merasakan sakit, alangkah lebih bijak tetap mengikuti anjuran dari dokter gigi, ya!
Ditinjau oleh: drg. Rebecca Grace Agustina