Gigi Tonggos: Penyebab, dan Perawatan Yang Tepat

Daftar Isi
Gigi tonggos merupakan kondisi dimana gigi depan atas atau bawah lebih maju dari posisi normalnya. Membiarkan keadaan tonggos tanpa treatment yang tepat, dapat mengakibatkan berbagai risiko buruk, seperti; atrisi gigi, nyeri rahang, gangguan mengunyah dan berbicara, dan masalah kesehatan lain.
Selain masalah kesehatan, kondisi gigi tonggos tentu akan mengganggu penampilan. Seseorang yang mengalami kondisi ini merasa kurang percaya diri saat bertemu dengan orang lain.
Dengan perawatan yang tepat oleh dokter gigi spesialis, masalah gigi tonggos dapat ditangani dengan tepat di klinik Mydents Dental Care.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas semua hal yang perlu Anda ketahui tentang gigi tonggos. Termasuk pengertian, penyebab, serta perawatan untuk memperbaikinya.
Gigi Tonggos; Pengertian dan Penyebab
Apa itu gigi tonggos? Ini adalah kondisi di mana posisi gigi atas dan/atau bawah tampak lebih maju dari kondisi normalnya.Beberapa istilah lain untuk menyebut kondisi ini yaitu maloklusi gigi, gigi protrusif, buck teeth, prognathism, tergantung kondisi masing-masing.
Sedangkan untuk penyebabnya, antara lain sebagai berikut:
1. Genetik; Penyebab Gigi Tonggos Paling Umum
Faktor keturunan atau genetik memberi persentase sumbangsih paling besar sebagai penyebab gigi tonggos. Salah satu atau kedua orang tua yang memiliki maloklusi gigi, kemungkinan anak-anaknya juga memiliki risiko mengalami kondisi tersebut.
2. Ukuran Rahang Tidak Sepadan
Kondisi gigi tonggos pada posisi gigi barisan atas terjadi lantaran ukuran rahang atas terlalu besar dibandingkan rahang bawah. Jika ukuran rahang atas normal, maka rahang bawah yang terlalu kecil. Pada intinya, antara rahang atas atau rahang bawah tidak memiliki ukuran yang sepadan.
4. Gigi Tonggos karena Kebiasaan Masa Kecil
Penyebab lain maloklusi adalah kebiasaan di masa kecil. Contohnya, kebiasaan mengisap jempol, menggunakan dot/empeng, dan bernapas lewat mulut.
5. Cedera Rahang atau Gigi
Cedera yang terjadi pada rahang atau gigi, mungkin membawa dampak berupa posisi pertumbuhan gigi berubah. Sehingga cedera juga menjadi penyebab maloklusi yang cukup umum.
Kondisi maloklusi setiap kasus bisa berbeda-beda. Kasus gigi tonggos walaupun terlihat seperti sama namun kemungkinan diagnosis, penyebab, dan rencana perawatannya bisa berbeda. Oleh karena itu, setiap kasus maloklusi diperlukan pemeriksaan secara detail oleh dokter gigi dan dokter gigi spesialis agar perawatan yang diberikan tepat dan memberikan hasil yang terbaik.
Jenis-jenis Maloklusi, Gigi Tonggos Termasuk yang Mana?
Maloklusi adalah hubungan yang tidak normal antara gigi rahang atas dan gigi rahang bawah. Kondisi ini bisa memengaruhi fungsi pengunyahan, bicara, dan estetika wajah. Salah satu sistem klasifikasi yang paling umum digunakan dalam mengidentifikasi maloklusi adalah klasifikasi menurut Edward H. Angle, seorang ortodontis yang pada tahun 1899 mengembangkan metode ini. Klasifikasi maloklusi menurut Angle didasarkan pada posisi gigi molar pertama permanen di rahang atas dan bawah.
Klasifikasi Maloklusi Menurut Angle
Terdapat tiga jenis utama maloklusi menurut klasifikasi Angle, yaitu:
1. Kelas I (Maloklusi Kelas I)
Pada maloklusi kelas I, posisi hubungan molar pertama atas dan bawah adalah normal, namun terdapat masalah lain pada susunan gigi seperti gigi yang berjejal (crowding), berjarak (spacing), rotasi gigi, atau masalah lainnya yang tidak berhubungan dengan posisi molar pertama. Secara garis besar, gigitan pasien berada dalam kesejajaran yang relatif normal, tetapi ketidakteraturan pada distribusi atau susunan gigi membuat kondisi ini masih dianggap sebagai maloklusi.
Ciri-ciri Maloklusi Kelas I:
- Hubungan molar pertama normal (oklusi netral).
- Terdapat masalah lain seperti gigi yang tumpang tindih, berputar, atau berjejal.
- Estetika wajah biasanya tidak terlalu terpengaruh, tetapi fungsi pengunyahan bisa terganggu.
2. Kelas II (Maloklusi Kelas II)
Maloklusi kelas II terjadi ketika rahang bawah (mandibula) berada lebih ke belakang dibandingkan rahang atas (maksila). Ini mengakibatkan gigitan menjadi tidak proporsional, di mana gigi atas menutupi gigi bawah secara signifikan. Kondisi ini biasanya dikenal sebagai retrognati (posisi rahang bawah yang lebih mundur).
Maloklusi kelas II ini terbagi menjadi dua subtipe:
- Divisi 1: Pada divisi ini, gigi depan atas miring ke depan dengan sangat signifikan (proklinasi), menyebabkan overjet yang besar (jarak horizontal yang berlebih antara gigi depan atas dan bawah).
- Divisi 2: Pada divisi ini, gigi depan atas miring ke dalam (retruksi), sering disertai dengan deep bite atau gigitan yang terlalu dalam.
Ciri-ciri Maloklusi Kelas II:
- Gigi molar pertama atas berada lebih ke depan dari gigi molar pertama bawah.
- Gigi depan atas cenderung menonjol (Divisi 1) atau miring ke belakang (Divisi 2).
- Wajah terlihat lebih cembung akibat posisi rahang bawah yang lebih mundur.
3. Kelas III (Maloklusi Kelas III)
Maloklusi kelas III terjadi ketika rahang bawah (mandibula) berada lebih maju dari rahang atas (maksila). Hal ini sering kali disebut sebagai prognati. Pada kondisi ini, gigi bawah menonjol ke depan, dan seringkali gigi bawah menggigit di depan gigi atas.
Ciri-ciri Maloklusi Kelas III:
- Gigi molar pertama bawah berada lebih ke depan dari gigi molar pertama atas.
- Gigitan terbalik, di mana gigi bawah lebih menonjol ke depan.
- Wajah biasanya terlihat lebih datar atau cekung akibat rahang bawah yang lebih maju.
Gigi tonggos termasuk dalam kategori yang mana? Gigi tonggos adalah istilah awam yang digunakan masyarakat untuk gigi yang telihat maju. Namun seperti penjelasan di atas, kondisi gigi tonggos bisa berbeda-beda tergantung dari kondisi masing-masing. Butuh pemeriksaan dan analisis lebih lanjut oleh dokter gigi dan dokter gigi spesialis untuk menentukan klasifikasi gigi tonggos tersebut. Hal ini sangat penting untuk menentukan rencana perawatan yang tepat pada masing-masing kasus.
Pengobatan dan Perawatan Gigi Tonggos
Biasanya orang yang mengalami maloklusi yang cukup parah memiliki keluhan terkait penampilan, fungsi mengunyah, atau fungsi berbicara. Apa yang harus Anda lakukan? Bagaimana pengobatan dan perawatannya?
1. Pengobatan
Setiap masalah kesehatan gigi dan mulut memiliki solusinya, begitu pula keadaan tonggos atau maloklusi. Beberapa metode pengobatan yang bisa Anda pilih antara lain:
- Aligners, contoh: Invisalign, KLAR, OneSmile
- Behel gigi
- Veneer (untuk koreksi posisi gigi yang tidak parah)
- Mahkota gigi
- Koreksi rahang (orthognathic surgery)
Berdasarkan metode di atas, memasang behel gigi adalah yang paling umum diambil. Meski membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapat hasilnya, namun tetap optimal untuk merapikan posisi gigi.
Setelah behel menghasilkan posisi ideal, dokter gigi akan menyarankan Anda menggunakan retainer supaya posisi ideal itu tidak berantakan lagi. Ada banyak jenis behel yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan, dan kabar baiknya di Mydents tersedia lengkap.
2. Perawatan
Nah, secara garis besar berikut ini urutan perawatan dengan treatment untuk mengatasi gigi tonggos.
a) Konsultasi Awal
Anda perlu datang ke klinik gigi terbaik Mydents untuk melakukan konsultasi awal dan pemeriksaan keseluruhan tentang kondisi gigi Anda dengan dokter gigi spesialis ortodonti (ortodontis). Dalam hal ini, memungkinkan pula melakukan rontgen dan cetak gigi dengan tujuan menilai kondisi rahang dan gigi. Selain itu dokter gigi juga akan menyampaikan perawatan pendahulu yang dibutuhkan Anda sebelum pemasangan alat ortodonti, seperti pembersihan karang gigi (scaling), penambalan gigi yang berlubang, pencabutan gigi, perawatan saluran akar, pembedahan gigi bungsu (odontektomi), dsb. Hal ini dilakukan agar perawatan ortodonti berjalan optimal.
b) Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil konsultasi awal di atas, dokter gigi akan merekomendasikan beberapa treatment ortodonti yang paling sesuai dengan kondisi Anda. Perencanaan tindakan berupa jadwal tindakan, jenis tindakan, dan sebagainya.
c) Penggunaan Behel Gigi
Jika menggunakan treatment alat ortodonti seperti behel gigi/kawat gigi. Perawatan harian dengan menjaga kebersihan mulut, seperti; sikat gigi, obat kumur, hingga benang flossing.
Ada juga perawatan rutin yang fleksibel (sesuai kondisi masing-masing pasien), misalnya per 4 minggu sekali datang ke klinik gigi. Hal ini untuk memantau perubahan penggunaan behel gigi apakah sudah mulai berubah ke posisi ideal.
d) Retainer Pasca Treatment
Pemasangan retainer gigi akan direkomendasikan oleh dokter pasca treatment menggunakan behel selama beberapa waktu. Retainer gigi berfungsi agar gigi yang sudah berubah ke posisi ideal tidak kembali lagi ke posisi awal.
Jenis retainer ada dua; permanen dan lepasan. Ikuti panduan perawatan retainer gigi ini.
e) Koreksi Rahang
Jika treatment dengan alat ortodonti behel gigi tidak menunjukkan hasil yang optimal. Pada kasus maloklusi yang memiliki tingkat keparahan tinggi dari ketidaksejajaran rahang, tindakan pembedahan orthognathic surgery mungkin perlu diambil.
Tindakan orthognathic surgery atau koreksi rahang membutuhkan persiapan dan perawatan yang jauh lebih kompleks lagi. Konsultasikan dengan dokter gigi spesialis untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
f) Perawatan Rutin
Terlepas dari bagaimana treatment yang Anda lakukan, perawatan rutin penting untuk tetap diterapkan. Meliputi menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap hari, hingga pemeriksaan di klinik gigi.
Dengan mendatangi klinik gigi, Anda akan memperoleh rekomendasi profesional perawatan setelah treatment. Misalnya, apa saja makanan/minuman yang sebaiknya dihindari dan antisipasi masalah sebelum menjadi kronis.
3. Risiko Membiarkan Gigi Maloklusi yang Parah
Apakah Anda pernah berpikir bahwa membiarkan masalah gigi dan mulut, termasuk kondisi maloklusi , tidak berdampak apa-apa? Jangan salah, ada banyak risiko kalau membiarkan keadaan maloklusi pada gigi salah satunya kondisi tonggos, berikut adalah beberapa risikonya.
- Kesulitan membersihkan gigi, ini bisa berbuntut panjang pada kesehatan gigi dan mulut.
- Risiko penyakit gusi, seperti gingivitis atau periodontitis.
- Masalah sendi Temporomandibular (TMJ).
- Sakit kepala, nyeri rahang, dan kesulitan membuka/menutup mulut.
- Tekanan yang tidak sejajar menyebabkan rasa tidak nyaman saat menggigit makanan.
- Gangguan fungsi mengunyah.
- Resorpsi akar gigi.
- Gangguan pertumbuhan gigi.
- Gangguan bicara.
- Hilangnya rasa percaya diri.
- Masalah pernapasan.
FAQ – Pertanyaan Umum Seputar Gigi Tonggos
Ya, kondisi tonggos atau bisa dikoreksi dengan perawatan gigi, Anda dapat melakukan pengobatan saat sudah diperlukan.
Biaya perawatan tonggos atau tergantung pada metode treatment yang diambil. Ada banyak cara mengatasinya, salah satunya dengan memanfaatkan alat ortodonti behel gigi.
Anda bisa mengatasi dan mengobati berbagai masalah maloklusi gigi di klinik gigi, seperti Mydents Dental Care.
Pertanyaan spesifik dapat Anda sampaikan dalam sesi konsultasi bersama dokter gigi. Kabar baiknya, Mydents membuka konsultasi via chat gratis. Untuk konsultasi dan pengecekan gigi tonggos lebih lanjut bisa datang ke klinik cabang kami terdekat.
Ditinjau oleh : drg. Mediani Retno Putri, MARS
Siap untuk wujudkan senyum idealmu?
Yuk konsultasi dengan dokter gigi ahli kami 🙂





