8 Tips Mengatasi Rahang Berbunyi Paling Efektif

8 Tips Mengatasi Rahang Berbunyi Paling Efektif

Daftar Isi

Apakah Anda pernah mengalami kondisi rahang berbunyi saat dibuka? Kenapa rahang berbunyi? Situasi ini biasanya terjadi ketika saat makan dan menguap.

Dalam istilah medis rahang berbunyi disebut juga clicking jaw. Istilah ini cukup mudah dipahami karena menggambarkan suara “klik” yang terdengar saat rahang bergerak.

Suara “klik” yang muncul berasal dari Temporomandibular Joint (TMJ), yaitu sendi yang menghubungkan antar rahang bawah dengan tengkorak kita. TMJ memungkinkan gerakan rahang saat berbicara, mengunyah, dan menguap.

Mengatasi clicking jaw sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi atau masalah serius pada sendi rahang. Dengan penanganan yang tepat, proses penyembuhan dapat berjalan lebih cepat, serta mengurangi risiko kondisi ini kambuh di kemudian hari.

Apakah bunyi ini bisa hilang? Tentu saja, pada kesempatan ini Mydents Dental Care akan membahas cara terbaik untuk mengatasi rahang berbunyi agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Apa Itu Rahang Berbunyi?

Rahang berbunyi (clicking jaw) adalah kondisi munculnya suara “klik” atau “klak” ketika seseorang membuka mulut dan menutup mulut. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada sendi Temporomandibular Joint (TMJ). TMJ merupakan sendi yang memiliki fungsi penting dalam pergerakan tulang rahang.

Sayangnya, kondisi ini dapat dialami oleh siapa aja, baik karena gaya hidup, kebiasaan tertentu, cedera, faktor genetik, maupun kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan pengobatan yang tepat, efektif, dan efisien untuk mencegah komplikasi pada sendi rahang.

Kabar baiknya, kondisi ini secara umum bukan masalah yang serius dan sering kali dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika disertai dengan gejala tambahan, seperti nyeri yang semakin parah, kesulitan membuka mulut, atau pembengkakan di sekitar rahang, maka kondisi ini bisa mengindikasikan gangguan yang lebih serius.

Biasanya Anda akan mulai menyadari adanya masalah rahang berbunyi saat berbicara, mengunyah atau makan. Untuk mengetahui secara akurat apakah rahang kaku berbahaya atau tidak, sebaiknya segera mendatangi dokter gigi. Dokter gigi akan memberikan diagnosis masalah kesehatan gigi dan mulut terkait rahang, dan merekomendasi pengobatan untuk mengatasinya.

8 Tips Terbaik untuk Atasi Rahang Berbunyi

Setiap manusia memiliki dua sendi Temporomandibular Joint (TMJ), masing-masing terletak pada rahang kanan dan kiri. Clicking jaw dapat mempengaruhi salah satu atau keduanya sekaligus. Garis besar cara mengatasi rahang berbunyi adalah sebagai berikut.

1. Mengenali Penyebabnya

Rahang berbunyi saat membuka mulut dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Tentu saja, setiap fenomena selalu ada penyebabnya. Langkah pertama untuk mengatasi clicking jaw adalah mengetahui faktor penyebabnya.

Beberapa faktor penyebab rahang bunyi antara lain:

  1. Kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism). Bisa terjadi tanpa sadar, terutama ketika sedang tidur dan menyebabkan tekanan berlebih pada sendi TMJ.
  2. Mengunyah sesuatu yang bukan makanan. Contohnya menggigit kuku, pulpen, atau makanan terlalu keras.
  3. Maloklusi gigi yang tidak sejajar antara rahang atas dan bawah dapat  dapat menyebabkan bunyi klik saat mengunyah.
  4. Ketegangan pada otot di sekitar leher, rahang, dan wajah akibat stres dapat mempengaruhi fungsi sendi TMJ .
  5. Sleep apnea yaitu kondisi yang menyebabkan rahang bawah terdorong ke depan saat bernapas, sehingga berpotensi mempengaruhi sendi TMJ.
  6. Arthritis rheumatoid yang memicu peradangan pada rahang, tepatnya di sendi Temporomandibular joint (TMJ), menyebabkan nyeri dan gangguan pergerakan rahang.
  7. Gangguan sendi temporomandibular yang disebut TMD, baik menyerang tulang rawan, otot, atau ligamen yang berada di sekitar TMJ.
  8. Myofascial Pain Syndrome (MPS) adalah kondisi nyeri otot kronis yang disebabkan oleh adanya titik pemicu (trigger points) pada otot, yang menyebabkan ketegangan otot pada rahang.
  9. Cemas, stress, marah, atau emosi berlebihan lainnya dapat menyebabkan ketegangan otot pada rahang.
  10. Trauma atau cedera, seperti terkena pukulan keras di bagian rahang yang membuat sendi TMJ dislokasi (bergeser).
  11. Tumor yang tumbuh di sekitar TMJ.

Nah, melihat bahwa penyebab rahang bunyi sangat beragam, menentukan penyebab sendiri cukup sulit dilakukan. Oleh karena itu, langkah terbaik adalah  berkonsultasi dengan dokter gigi Ciputat di Mydents.

Jika Anda menyadari memiliki kebiasaan buruk seperti bruxism, cobalah menjalani terapi atau menggunakan pelindung gigi (night guard) untuk menguranginya. Selain itu, jika Anda sering mengalami stress atau kecemasan berlebihan, cobalah untuk mengelola emosi agar otot sekitar rahang menjadi rileks.

2. Melakukan Peregangan Sendi Rahang

Peregangan (stretching) memiliki banyak manfaat, salah satunya membuat otot menjadi rileks. Dalam kasus rahang berbunyi, peregangan berfokus pada area wajah dan rahang. Caranya cukup sederhana, yaitu dengan membuka-tutup mulut secara perlahan.

Saat melakukan peregangan rahang, kemungkinan suara klik masih terdengar pada awalnya. Namun, seiring meningkatnya fleksibilitas otot, bunyi tersebut dapat berkurang dan akhirnya menghilang. Metode ini lebih efektif jika penyebabnya berkaitan dengan stres, kemarahan, atau kecemasan.

Namun, jika bunyi rahang berasal dari gangguan sendi TMJ yang lebih serius, Anda tetap memerlukan bantuan profesional untuk penanganan lebih lanjut.

3. Menggunakan Pelindung Gigi

Pelindung gigi (dental guard/mouthguard) adalah alat yang berfungsi untuk melindungi gigi dari cedera atau kebiasaan buruk seperti menggertakan gigi (bruxism).

Kebiasaan bruxism umumnya tidak disadari, seperti saat tidur. Jika Anda mengalami bruxism saat tidur pakailah pelindung gigi sebelum tidur. Namun, bruxism juga bisa terjadi saat Anda sadar, misalnya saat merasa geram atau marah.

4. Menerapkan Manajemen Stres

Manajemen stres adalah strategi untuk mengelola emosi agar tidak berdampak negatif pada kesehatan. Stres yang berlebihan, misalnya karena kecemasan atau tekanan emosional, dapat menyebabkan ketegangan otot di sekitar rahang.

Ketegangan ini seringkali memicu bunyi klik saat membuka mulut. Biasanya setelah stress mereda, otot rahang kembali rileks, dan rahang berbunyi klik pun perlahan menghilang.

5. Menghindari Makanan Keras

Makanan keras dan alot dapat memperburuk kondisi rahang berbunyi (clicking jaw) karena memberi tekanan berlebihan pada sendi rahang bawah. Jika tekanan ini terjadi terus-menerus, rahang bisa semakin tegang dan memperparah bunyi klik saat membuka mulut.

Untuk mengurangi gejala, hindari makanan seperti daging alot, es batu, atau makanan keras lainnya. Sebagai gantinya, pilihlah makanan bertekstur lembut, seperti bubur, sup, atau pisang, yang lebih mudah dikunyah dan tidak membebani sendi rahang.

6. Kompres Hangat atau Dingin 

Kompres bagian luar rahang dapat membantu mengurangi gejala ketidaknyamanan akibat clicking jaw. Kompres bisa dilakukan selama 10-15 menit, atau hingga suhu tidak lagi terasa di kulit.

Berikut perbedaan manfaat antara kompres dingin dan kompres hangat:

  1. Kompres dingin digunakan untuk mengurangi pembengkakan, peradangan, nyeri, atau jika rahang sakit saat menguap.
  2. Kompres hangat/panas digunakan untuk memperlancar peredaran darah dan membuat rileks otot rahang yang tegang.

Gunakan jenis kompres yang sesuai dengan kondisi Anda. Perlu diingat bahwa efeknya mungkin tidak langsung terasa, sehingga Anda perlu mengulanginya beberapa kali hingga gejalanya mereda.

7. Konsultasikan dengan Dokter Gigi

Apabila berbagai tindakan di rumah tidak menunjukkan hasil yang signifikan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter gigi terdekat. Biaya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut umumnya terjangkau, jadi jangan ragu untuk datang ke klinik guna mendapatkan solusi terbaik.

Anda bisa melakukan konsultasi awal secara online via chat untuk mendapatkan gambaran umum tentang kondisi rahang anda. Mydents Dental Care menyediakan layanan customer support yang cepat, responsif, dan mudah diakses.

Selain itu, dokter gigi akan memberikan perawatan berdasarkan prosedur medis yang tepat. Mengandalkan bantuan profesional jauh lebih aman daripada mencoba-coba pengobatan sendiri, yang justru bisa memperburuk kondisi atau menyebabkan komplikasi lebih serius.

8. Terapi Psikologis

Selain faktor fisik, rahang berbunyi juga bisa dipengaruhi oleh kondisi mental, seperti stres, kecemasan, atau tekanan emosional. Jika manajemen stres mandiri belum cukup efektif, pertimbangkan untuk menjalani terapi psikologis dengan profesional di bidang kesehatan mental.

Terapis psikologi (psikoterapi) dilakukan dengan cara berbicara dengan terapis. Pembicaraan tersebut sesuai dengan prosedur profesional terapi untuk mengurangi tingkat stress, cemas, maupun khawatir Anda.

Konsepnya sama dengan manajemen stres mandiri di rumah. Namun, setiap orang membutuhkan teman bicara, dan seorang terapis bisa menjadi solusi yang tepat untuk masalah Anda.

Dampak Rahang Berbunyi Jika Diabaikan

Mempertimbangkan begitu banyak cara untuk mengatasi rahang bunyi klik, tentu akan mengkhawatirkan jika ternyata kondisi ini merupakan indikasi dari penyakit yang serius. Mengenali dan menangani masalah lebih awal dapat membuat pengobatan menjadi lebih efektif dan efisien.

Namun, bagaimana jika membiarkan kondisi ini tanpa memberikan pengobatan apa pun? Apakah rahang berbunyi bisa sembuh sendiri? secara umum fenomena ini tidak berbahaya, dan dapat sembuh sendiri dalam waktu dua hingga tiga minggu.

Namun,jika dalam periode tersebut tidak ada perbaikan atau justru semakin memburuk, mengabaikannya dapat menimbulkan dampak negatif, antara lain: 

1. Nyeri Kronis

Munculnya gejala nyeri dan sakit yang berasal dari rahang. Nyeri tersebut menjalar ke telinga, leher, wajah, hingga bahu. Jika dibiarkan, komplikasi pada sendi TMJ dapat semakin parah dan menyebabkan kesulitan dalam berbicara, makan, bahkan menguap.

Nyeri kronis yang tak tertahankan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda juga akan kesulitan dalam melakukan pekerjaan terutama bagi mereka yang bergantung pada suara, seperti penyanyi atau pembawa acara.

2. Gangguan Tidur

 Jika rahang berbunyi tidak diatasi, kualitas tidur bisa terganggu karena nyeri yang muncul saat posisi kepala atau rahang tidak nyaman. Kondisi ini dapat diperburuk jika seseorang mengalami bruxism (menggertakkan gigi saat tidur) atau sleep apnea yang memaksa rahang ke posisi tertentu saat bernapas.

Kurang tidur memberi dampak negatif, tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga mental. Beberapa dampak kurang tidur antara lain; penurunan daya ingat, konsentrasi berkurang, masalah kulit, gangguan motorik, suasana hati buruk, masalah metabolisme tubuh, produktivitas menurun, hingga risiko penyakit kronis.

Masalah rahang yang tampak sepele bisa berdampak luas pada kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, jika gangguan tidur terjadi akibat clicking jaw, segera periksakan diri ke dokter gigi untuk mendapatkan solusi terbaik.

3. Komplikasi Kesehatan Mulut

Dampak berikutnya adalah gangguan kesehatan mulut, di antaranya penyakit gusi dan kerusakan gigi. Penyakit gusi yang paling umum adalah periodontitis, yaitu infeksi yang merusak tulang rahang, gusi, dan jaringan lunak di sekitarnya.

Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi radang gusi (gingivitis). Gingivitis ditandai dengan warna gusi merah dan bengkak.

Selain itu, kerusakan gigi juga bisa terjadi, terutama jika penyebab rahang kaku adalah bruxism (kebiasaan menggertakkan gigi). Bruxism dapat menyebabkan lapisan enamel terkikis, membuat gigi lebih sensitif, berlubang, bahkan copot karena akar gigi melemah. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu saraf gigi sakit yang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kesimpulan

Rahang berbunyi (klik/klak/tak) atau yang disebut sebagai clicking jaw secara umum tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, penting untuk tetap mendapatkan bantuan profesional. Hal ini untuk mengantisipasi agar rahang terasa kaku dan pegal tidak muncul dan memberikan dampak buruk berkelanjutan.

Beberapa cara mengatasi clicking jaw yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  1. Mengenali dan menghentikan penyebabnya (dengan diagnosis profesional).
  2. Melakukan peregangan rahang dengan cara yang benar.
  3. Menggunakan pelindung gigi jika memiliki kebiasaan bruxism (menggertakkan gigi) saat tidur.
  4. Mengelola stress agar otot rahang tidak terus-menerus tegang.
  5. Menghindari makanan keras dan alot (serta menghindari benda keras yang bukan makanan), supaya rahang tidak mendapat tekanan berlebihan.
  6. Mengompres rahang dengan air hangat atau dingin, sesuai dengan keluhan.
  7. Berkonsultasi dengan dokter gigi di Mydents Dental Care untuk mendapatkan perawatan yang efektif dan efisien.
  8. Mencoba terapi psikologis jika rahang berbunyi lagi di kemudian hari.

Dokter gigi hadir untuk membantu mengatasi semua masalah kesehatan gigi dan mulut Anda, termasuk rahang berbunyi. Konsultasikan kondisi Anda sekarang, baik via chat maupun langsung datang ke klinik Mydents untuk mendapatkan penanganan yang optimal.

Ditinjau oleh: drg. Nisti Yulia

FAQ Seputar Rahang Berbunyi

Rahang berbunyi (clicking jaw) adalah kondisi munculnya suara klik atau klak saat membuka atau menutup mulut, yang disebabkan oleh gangguan pada sendi Temporomandibular Joint (TMJ). Umumnya, kondisi ini tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri dalam 2–3 minggu. Namun, jika disertai nyeri, pembengkakan, atau kesulitan membuka mulut, maka perlu evaluasi medis segera karena bisa menandakan gangguan sendi yang lebih serius.

Penyebab clicking jaw sangat beragam, mulai dari kebiasaan bruxism (menggertakkan gigi), maloklusi gigi, stres, trauma, arthritis, gangguan sendi TMJ (TMD), hingga tumor. Karena banyaknya kemungkinan penyebab, penting untuk mendapatkan diagnosis profesional agar pengobatan tepat sasaran.

Dalam banyak kasus ringan, clicking jaw dapat sembuh sendiri dalam waktu dua hingga tiga minggu, terutama jika disebabkan oleh ketegangan otot ringan. Namun, jika gejala menetap atau memburuk, pengobatan dan evaluasi dari dokter gigi diperlukan untuk mencegah komplikasi.

Jika rahang berbunyi disertai nyeri, bengkak, kesulitan membuka mulut, gangguan tidur, atau gejala tidak membaik dalam 2–3 minggu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigi. Penanganan medis penting untuk menghindari kondisi kronis dan kerusakan struktur rahang.

Stres berlebih menyebabkan ketegangan otot pada rahang, wajah, dan leher. Ini bisa memicu suara klik saat rahang digerakkan. Pengelolaan stres, baik secara mandiri maupun melalui terapi psikologis, terbukti membantu meredakan gejala clicking jaw.

Hindari menggertakkan gigi (bruxism), mengunyah benda keras (es batu, pensil), mengonsumsi makanan keras, serta posisi tidur atau duduk yang memberi tekanan pada rahang. Gunakan pelindung gigi jika perlu, dan biasakan latihan peregangan rahang.

Jika tidak ditangani, clicking jaw dapat menyebabkan nyeri kronis di rahang, leher, dan telinga, gangguan tidur, serta komplikasi kesehatan mulut seperti periodontitis, gigi sensitif, dan kerusakan gigi akibat bruxism.

Siap untuk wujudkan senyum idealmu?

Yuk konsultasi dengan dokter gigi ahli kami 🙂

Hubungi Kami disini...