HomeKesehatan GigiGigi Susu Anak Berlubang

Gigi Susu Anak Berlubang: Tambal atau Tunggu Ganti Gigi?

Gigi Susu Anak Berlubang

Daftar Isi

Gigi susu atau gigi sulung, dikenal juga sebagai gigi bayi atau gigi anak, adalah gigi pertama yang muncul pada anak-anak. Meskipun sementara, gigi susu adalah aset berharga bagi seorang anak. Gigi susu memainkan peran penting dalam fungsi mulut salah satunya makan (pengunyahan serta penyerapan nutrisi), fungsi fonetik (bicara), fungsi estetika, dan juga sebagai penjaga ruang untuk gigi permanen atau gigi tetap yang akan tumbuh menggantikannya, serta penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan dan kesehatan mulut anak.1 Oleh karena itu, masalah kesehatan pada gigi susu perlu ditangani dengan baik.

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh anak-anak adalah gigi susu yang berlubang atau karies gigi susu. Mengingat gigi susu pada anak suatu saat akan digantikan dengan gigi permanen, orang tua sering kali dilema ketika menghadapi situasi seperti ini, apakah gigi susu yang berlubang tersebut harus ditambal, atau menunggu hingga gigi tersebut tanggal (lepas) secara alami?

Karena itulah, orang tua perlu mengetahui berbagai aspek penting yang perlu dipertimbangkan ketika menghadapi situasi gigi susu berlubang.

Gigi Susu dan Peran Pentingnya

Gigi susu adalah gigi pertama yang tumbuh pada anak-anak. Mereka muncul biasanya sekitar usia 6 bulan dan akan tanggal seiring waktu.

Meskipun karies gigi merupakan masalah kesehatan yang dapat terjadi pada semua usia, namun puncaknya terjadi pada masa anak-anak.2 Mengapa demikian? Karena beberapa kondisi berikut ini:

  1. Gigi susu memiliki dimensi yang lebih kecil, dengan sisi kontak yang lebih luas, dan ruang saraf yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran mahkota gigi yang mengelilingi ruang saraf tersebut. Dengan demikian, potensi terjadinya karies gigi menjadi lebih tinggi, serta waktu yang diperlukan untuk perkembangan infeksi sampai ke ruang saraf dapat lebih singkat dibandingkan perkembangan infeksi pada gigi permanen;3,4
  2. Pemilik gigi susu adalah anak-anak. Mereka belum dewasa untuk disiplin menjaga kesehatan mulutnya dan masih bergantung pada pengasuhan orang tuanya;3
  3. Menakut-nakuti anak dengan hal-hal yang identik dengan kedokteran gigi dapat berakibat serius untuk perawatan gigi anak selanjutnya. Nantinya, perawatan gigi yang diberikan menjadi tidak maksimal dan terbatas ketika anak justru sedang membutuhkannya akibat sakit gigi.3

Karies gigi jika tidak dikontrol, kerusakannya dapat meluas dan berkembang hingga membuat gigi hancur, bahkan hilang atau lepas. Karies gigi adalah penyebab utama anak-anak kehilangan gigi susu lebih cepat dari usia seharusnya. Karies gigi susu yang parah dan tidak diobati dapat mempengaruhi berat badan anak, tumbuh kembang serta kualitas hidup anak.3

Karena itulah, gigi susu memainkan peran penting dalam kehidupan anak-anak terutama dalam perkembangannya, berikut diantaranya:

a. Fungsi Pengunyahan

Gigi susu membantu anak untuk mengunyah makanan dengan baik. Hal ini penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi anak.

b. Fungsi Bicara

Gigi susu juga mempengaruhi kemampuan anak untuk berbicara dengan benar. Mereka membantu dalam pembentukan bunyi-bunyi tertentu yang digunakan ketika berbicara.

c. Posisi Gigi Permanen

Gigi susu membantu menjaga ruang untuk gigi permanen yang akan tumbuh menggantikannya. Ketika gigi susu berlubang atau rusak akibat trauma, hal tersebut bisa memengaruhi posisi gigi permanen menjadi tidak berarturan yang dapat berpengaruh pada estetika dan penampilan anak1. Terutama ketika gigi susu geraham kedua tanggal lebih awal yang dapat menyebabkan gigi permanen selanjutnya tumbuh berjejal.3

d. Menurunnya kualitas hidup

Ketika gigi susu anak mengalami lubang atau kerusakan, hal ini bisa menimbulkan rasa nyeri dan masalah kesehatan mulut yang lain. Beberapa gejala yang mungkin terjadi ketika gigi susu berlubang termasuk:

  1. Rasa sakit atau tidak nyaman. Rasa sakit pada anak-anak sangat mengkhawatirkan bagi orang tua dan juga anak-anak.
  2. Sensitivitas terhadap makanan atau minuman tertentu, terutama yang manis, panas, atau dingin.
  3. Pembengkakan gusi di sekitar gigi yang mengalami masalah. Infeksi atau masalah pada gigi susu dapat memengaruhi kesehatan gusi dan bahkan kesehatan gigi permanen yang masih dalam perkembangan.
  4. Perubahan dalam perilaku makan dan tidur anak. Kebiasaan tidur dan makan anak dapat  terganggu akibat sakit gigi dan berujung pada penurunan berat badan anak. Berat badan anak yang menurun dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak.

Tambal atau Tunggu Gigi Pengganti?

Pertimbangan utama dalam memutuskan apakah harus menambal gigi susu yang berlubang atau menunggu gigi pengganti adalah berdasarkan tingkat kerusakan gigi dan seberapa dekat jarak waktu antara tumbuhnya gigi pengganti dengan tanggalnya gigi susu yang berlubang. Berikut ialah 2 opsi yang paling umum dipertimbangkan:

a. Penambalan Gigi Susu

Penambalan gigi susu adalah prosedur di mana dokter gigi akan membersihkan lubang atau karies dari gigi susu dan mengisi area tersebut dengan bahan tambalan yang sesuai. Proses ini mirip dengan penambalan gigi permanen.2

Jika lubang pada gigi susu cukup besar atau mendalam dan menyebabkan rasa sakit serta risiko infeksi, sementara jarak waktu lepasnya gigi susu masih jauh, dokter gigi umumnya akan merekomendasikan penambalan gigi susu.

Hal ini bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri akibat gigi berlubang, mencegah penyebaran infeksi atau karies lebih lanjut, mempertahankan struktur gigi susu yang masih sehat untuk memungkinkan pengunyahan dan perkembangan bicara anak yang efektif, serta mendukung perkembangan gigi permanen yang memuaskan, sehingga gigi susu tetap dapat berfungsi dengan baik hingga tiba saatnya digantikan oleh gigi permanen.2

b. Tunggu Gigi Pengganti

Tunggu gigi pengganti adalah pendekatan di mana orang tua dan dokter gigi memutuskan untuk tidak menambal gigi susu yang berlubang dan menunggu sampai gigi susu gugur secara alami. Ini adalah pendekatan konservatif yang melibatkan observasi yang cermat terhadap kesehatan gigi susu.

Jika gigi susu akan tanggal dalam waktu dekat dan kerusakannya tidak parah, penambalan dapat tidak dilakukan. Dalam hal ini, dokter gigi akan memantau perkembangan gigi dan memberikan saran perawatan pencegahan, seperti menjaga kebersihan mulut dan makanan sehat.

Pertimbangan dalam Memilih Opsi Perawatan

Memilih antara penambalan dan menunggu ganti adalah keputusan penting yang harus dibuat oleh orang tua dan dokter gigi. Beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan untuk perawatan gigi yang tepat pada anak, meliputi pengetahuan tentang usia pasien, lokasi karies, aktivitas karies, tingkat risiko karies, hasil perawatan karies sebelumnya, dan sebagainya:4

a. Usia Anak

Usia anak merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan.4 Jika gigi susu sudah goyang dan hampir tanggal dengan sendirinya, menunggu gigi pengganti dengan/tanpa perawatan pencegahan dapat menjadi pilihan yang lebih bijak. Namun, jika anak masih memiliki beberapa tahun lagi sebelum gigi susunya lepas secara alami, maka opsi penambalan akan lebih tepat.

b. Lokasi Karies

Karies pada permukaan gigi yang rata atau halus, baik yang disertai maupun tanpa kerusakan mahkota gigi, masih dapat dilakukan perawatan pencegahan gigi berlubang. Berbeda dengan karies pada permukaan gigi yang tidak rata/halus, seperti bagian atas gigi geraham, ataupun karies yang letaknya di permukaan sisi gigi yang bersebelahan dengan gigi lainnya, memerlukan penambalan untuk membatasi perkembangan kerusakannya.4

c. Aktivitas Karies atau Tingkat Kerusakan dan Perluasannya

Aktivitas karies dapat dinilai dengan mengamati kecepatan perkembangan karies yang sudah ada ataupun frekuensi munculnya karies baru. Tingkat keparahan karies pada gigi susu adalah salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan. Jika kerusakan sudah cukup parah, penambalan bisa menjadi opsi terbaik untuk mencegah infeksi lebih lanjut di gigi susu maupun gigi permanen yang masih dalam tahap perkembangan.3,4

Anak-anak yang hanya dibawa ke dokter gigi ketika sedang sakit saja atau ketika rasa sakit semakin parah, lebih memerlukan perawatan berupa pencabutan yang bisa disertai perawatan tambahan lainnya, dibandingkan dengan anak-anak yang rutin periksa ke dokter gigi untuk deteksi dini dan menerima perawatan pencegahan gigi berlubang. Hal ini dikarenakan, lubang pada gigi anak yang tidak rutin ke dokter gigi biasanya sudah membesar dan meluas akibat tidak terdeteksi lebih awal ketika lubang pada gigi masih kecil dan bisa dilakukan penambalan.2

d. Tingkat Resiko Karies

Tingkat resiko karies terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu, rendah, sedang, dan tinggi. Penilaian tingkat resiko karies ini akan membantu dokter gigi dalam menentukan perawatan yang sesuai dan tepat sasaran untuk si kecil.4

Hal ini disebabkan, pada penilaian resiko karies juga akan didapati hasil penilaian tentang pengalaman karies sebelumnya beserta hasil perawatannya, prediksi pengalaman karies di masa yang akan datang, sehingga dokter gigi dapat memberikan perawatan yang sesuai dan merekomendasikan interval kontrol rutin ke dokter gigi yang tepat.3

e. Faktor Kesehatan Umum

Kesehatan umum anak, seperti kekebalan tubuh dan kondisi medis lainnya, juga memainkan peran penting. Anak-anak dengan daya tahan tubuh yang lemah lebih berisiko mengalami penyebaran infeksi, sehingga penambalan dapat menjadi pilihan yang lebih aman.

f. Kerjasama Anak

Kerjasama anak dalam prosedur medis juga harus dipertimbangkan. Jika anak tidak nyaman dengan prosedur medis, hal tersebut dapat memengaruhi keputusan perawatan.

g. Saran Dokter Gigi

Saran dokter gigi yang berpengalaman sangat berharga dalam pengambilan keputusan. Dokter gigi dapat menilai situasi dengan baik dan memberikan panduan yang tepat.

Perawatan gigi susu yang baik adalah investasi dalam kesehatan gigi dan perkembangan anak. Keputusan untuk menambal atau menunggu gantinya akan bergantung pada tingkat kerusakan gigi dan usia tumbuhnya gigi permanen. Namun, opsi perawatan yang tersedia, tentu tetap memiliki manfaat dan risikonya masing-masing, terlebih jika tidak dilakukan dengan pertimbangan yang cermat dan tidak melibatkan dokter gigi. Selalu konsultasikan dengan dokter gigi anak untuk rekomendasi spesifik dan perawatan yang sesuai untuk anak Anda. Klinik Mydents menyedia layanan konsultasi untuk pasien dari segala usia.

Ditulis oleh: Nabilah Dzikriya Rahman S.K.G

Ditinjau oleh: drg. Vashty A. Josall

Referensi

  1. Sanjith AS, Don KR, Mohanraj KG. Knowledge and awareness of primary teeth and their importance among parents. Indian J Forensic Med Toxicol. 2020;14(4):5427–36.
  2. Levine RS. How should we manage caries in deciduous teeth? Dent Update. 2008;35(6):406–9.
  3. Kidd CE. Should Deciduous Teeth be Restored? Reflections of a Cariologist A contemporary view of caries. Dent Updat. 2012;39(3):159–66.
  4. Tinanoff N, Douglass JM. Clinical Decision‐Making for Caries Management in Primary Teeth. J Dent Educ. 2001;65(10):1133–42.

Siap untuk wujudkan senyum idealmu?

Yuk pilih cabang untuk konsultasi dengan dokter gigi ahli kami

Hubungi Kami disini...